 |
| Foto: Asri Mardianto |
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Lombok Timur, angkat bicara mengenai pencopotan Sekretaris Wilayah PKB NTB.
Santer tersiar kabar jika salah seorang alumni PMII yakni Akhdiansyah dilengserkan secara sepihak oleh Ketua DPW PKB Nusa Tenggara Barat.
"Ketakutan kami, itu akan memantik stabilitas intelektual dari kaum Pergerakan, khususnya di NTB," kata Asri Mardianto, ketua ISNU Lotim di sela sela Kesibukannya selaku pengasuh Ponpes Din Asyari , Sabtu 12/9/2020.
Tentu hal tersebut cukup beralasan, sebab Akhdiansyah dimaknai sebagai refresentasi tokoh PMII yang sukses di NTB, setelah banyak berkonstribusi bagi PKB sendiri dan umumnya bagi PMII di NTB.
Dalam hal ini, Asri mempertegas jika Ketua DPW PKB NTB Lalu Hadrlian harus segera di tindak sesuai dengan keinginan dari mayoritas kader PMII se-NTB.
"Kami selaku mantan ketua umum PMII Lombok Timur, tetap mengedepankan penguatan tatanan internal yang kondusif dan produktif," ujar Asri.
Menurutnya, itu dilakukan untuk menjaga stabilitas politik Daerah yang damai, aman, dan bersatu. Sehingga ada penyelesaian yang tegas dan baik.
Selian itu, ia menekankan jika Akhdiansyah mempunyai tekad yang kuat sebagai salah satu penyangga NU di NTB. Diakui oleh Asri, jika Akhdiansyah mempunyai pokok pemikiran yang relevan dengan garis NU.
Seperti pemahaman Islam Aswaja ala Nahdliyin yang rahmatan lil 'alamin, gerakan sosial-politik kemasyarakatan yang ia terapkan selama ini, serta politik kenegaraan yang jelas searah dengan visi Pancasila.
"Beliau telah bersusah payah merajut hal itu, dan jangan sampai ada orang yang tiba-tiba membuat hal yang tidak baik kepada orang yanh notabenenya sangat berjasa di tubuh NU," terang pria yang akrab di sapa Alex tersebut.
Ia sendiri menginstruksikan, agar semua alumni dan kader dengan tegas meminta DPP PKB turun tangan meninjau kembali keputusan Lalu Hadrian yang dinilai telah menghianati dan menghina kata sahabat dalam tubuh PMII.
“Kalau DPP PKB tidak segera mengambil sikap dalam waktu dekat ini, maka ketakutan kami akan berbuntut panjang dan saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi,” tutupnya. (SN-Red)
