Notification

×

Iklan

Iklan

Hasil Test Swab Positif, Satu Warga Aikmel Gagal Berangkat ke Batam

Minggu, 14 Juni 2020 | Juni 14, 2020 WIB Last Updated 2021-04-29T18:58:33Z

Foto : dr. H. M. Hasbi Santoso ketika diwawancarai wartawan di kantor DPRD Lotim
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Salah satu warga Desa Aikmel  Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur terpaksa menunda keberangkatannya untuk kembali bekerja ke Kota Batam, lantaran hasil Test Swabnya positif Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadikes) Lotim, dr. H.M. Hasbi Santoso ketika dimintai keterangan terkait alasan tim medis melakukan test swab terhadap dua tambahan pasien positif dalam rilis  Pemerintah Provinsi NTB pada Sabtu, 13 Juni kemarin. 

Pasalnya, berdasarkan press rilis tersebut, dikatakan bahwa pasien nomor 910 dan 911 tidak pernah memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19 dan juga tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit.

Menjawab keganjilan itu, dr. Hasbi mengatakan bahwa pasien 910 atas nama Tn. AR (21) laki-laki warga Desa Aikmel melakukan Test Swab mandiri di rumah sakit swasta karena  hendak kembali ke kota Batam untuk bekerja.

"Begini dia, Tn. AR itu lakukan Test Swab mandiri di rumah sakit swasta karena dia mau balik ke Batam. Katanya dia bekerja di sektor wisata di sana" tutur dr. Hasbi saat dikonfirmasi via telpon, Minggu (14/06/20).

dr. Hasbi melanjutkan, sebagai langkah kontak tracking terhadap pasien, dirinya mengaku sudah bertemu langsung dengan Tn. AR guna meminta penjelasan, sehingga dia tahu bahwa Tn. AR datang ke Lotim beberapa hari sebelum hari raya Idul Fitri "Sekarang orangnya sudah di rumah Sakit RSUD Selong dalam keadaan baik" imbuhnya.

Untuk pasien nomer 911, dr. Hasbi mengatakan, pasien yang bersangkutan merupakan warga Lotim yang sudah lama tinggal di Mataram sehingga wajar jika tim medis tidak menemukan dari mana dia tertular, karena memang dia sudah lama tidak tinggal di Lotim meskipun memiliki KTP Lotim.

"Ada sekitar empat kasus yang seperti ini. Dia memiliki KTP Lotim, tetapi domisilinya di luar Lotim" jelasnya sembari mengatakan, bahwa itu kebijakan pemerintah provinsi untuk menyatakan alamat pasien berdasarkan KTP, bukan berdasarkan tempat tinggal. 

Oleh karenanya, lanjut dr. Hasbi, Dinas Kesehatan Lotim pernah melayangkan protes karea  tim medis Covid-19 Lotim bingung untuk melakukan kontak tracing karena pada dasarnya pasien itu tidak pernah di Lotim meskipun memiliki KTP Lotim.

"Makanya pada saat rapat pada hari Jum'at dengan Pak Bupati dan jajaran Forkompinda, jumlah pasien di Lombok Timur yang saya sampaikan tidak sama dengan data di Provinsi, ada selisihnya empat orang" pungkasnya. 

Terpisah, juru bicara satgas Covid-19 Lotim, Dr. H. Pathurrahman menyampaikan bahwa selain adanya penambahan kasus positif sebanyak dua orang dan PDP (pasien dalam pengawasan) sebanyak 6 orang, juga ada tambahan pasien sembuh di Lotim sebanyak 12 orang.

Di antara pasien sembuh itu ialah  Ny. N 42) perempuan dari Kecamatan Pringgabaya. Lalu Ny. S, (45) perempuan, asal Desa Rumbuk, Kecamatan Sakra. Kemudian MA (36) laki-laki penduduk Desa Sakra, Kecamatan Sakra. Kemudian A (36) perempuan,  penduduk Desa Rumbuk, Kecamatan Sakra, lalu J (62) perempuan, asal Desa Sakra, Kecamatan 
Sakra

Selanjutnya ialah MSD (23) perempuan, asal Desa Rakam, Kecamatan Selong.  Setelah itu, NA (75) perempuan asal Desa Rumbuk, Kecamatan  Sakra. Yang terakhir adalah M (27), laki-laki, asal Desa Jenggik, Kecamatan  Terara. 

"data pasien sembuh di atas, sesuai dengan rilis dari Pemprov tadi malam" tutupnya. (SN-05)
×
Berita Terbaru Update