Lombok Timur, Selaparangnews. com - Trend penyebaran Covid-19 di kabupaten Lombok Timur masih tinggi. Hal itu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para petugas rumah sakit di Lotim, terutama bagi petugas RSUD Selong yang sejak awal telah bersentuhan langsung dengan Pasien Covid-19.
Direktur Rumah Sakit Daerah (RSUD) Raden Soedjono Selong, dr. Tontowi Jauhari mengatakan, selain banyak menyasar anak-anak yang saat ini sekitar 10 anak yang masih positif, trend penyebaran Covid-19 di gelombang kedua ini juga mulai menyasar ibu hamil dengan status PDP Reaktif.
"Trend yang mulai banyak sekarang, ibu hamil yang akan melakukan persalinan dengan status PDP Reaktif" ungkapnya. Jum'at (12/06/20).
Oleh karena itu lanjut dr. Tontowi, pihak rumah sakit terus memeras otak untuk mencari cara supaya kapasitas ruangan di sana mampu menampung semua pasien.
"kami di hilir yang menangani pasien secara kuratif mendapatkan tantangan cukup berat di gelombang kedua ini" keluhnya.
Dia mengaku bahwa salah satu yang menjadi tantangan berat RSUD Selong ialah karena masa tanggap darurat covid-19 sudah berakhir, yang dimulai dari bulan April yang lalu hingga Mei kemarin.
"Tiga bulan Sudah berakhir, dan sekarang sudah masuk new normal kembali. Artinya di tengah angka kasus yang masih tinggi, kami juga harus membuka pelayanan umum untuk melayani masyarakat lain" sambungnya.
Oleh karenanya, lanjut dr. Tontowi, dirinya sangat bersyukur DPRD Lotim memanggilnya mengikuti rapat bersama kepala OPD di kantor dewan pada Kamis 10 Juni 2020, karena Dia bisa menyampaikan keluhannya itu.
"Alhamdulillah dewan mengadakan rapat, jadi saya bisa menyampaikan apa yang tengah kita hadapi di rumah sakit" jelasnya.
Adapun mengenai daya tampung RSUD Selong yang sudah mengalami over kapasitas (kelebihan pasien), dr. Tontowi menjelaskan, untuk sementara pihak RSUD akan membuat ekstra bed agar mampu menampung pasien.
Akan tetapi tambahnya, jika 2 atau 3 hari ke depan, pasien terus bertambah, maka dirinya tidak tahu apa yang akan dilakukan. Kemungkinan sebagia dari pasien itu akan dialihkan ke RSUD Lombok Timur di Labuhan Haji.
Jumlah pasien yang dirawat saat ini di RSUD Selong sebanyak 60 orang yang terdiri dari 37 PDP reaktif dan sisanya adalah pasien positif.
"Sebenarnya kapasitas RSUD Selong sebanyak 55 orang. Makanya kita lakukan ekstra bed untuk bisa menampung semuanya. Mau ditaruh dimana kalau mau ditolak" pungkasnya. (SN-05)