Notification

×

Iklan

Iklan

Launching Posyandu Keluarga Terintegrasi Bank Sampah di Bima, Wagub Minta Kader Lebih Berperan

Sunday, October 25, 2020 | October 25, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T16:46:33Z

 

Mataram, Selaparangnews.com – Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd  didampingi Asisten 1 Setda, Kadis DPMPD Dukcapil, Kadis DLHK, Kadis DP3AP2KB NTB, Kadis Biro Kesra, Perwakilan Dikes dan Perwakilan Biro Humas NTB, melaunching  Posyandu Keluarga Terintegrasi  Bank Sampah di Desa Monggo, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, pada Kamis 22 Oktober 2020.

Dalam kesempatan itu, Wagub menyampaikan bahwa dalam rangka mewujudkan program andalannya yakni Zero Waste, pihaknya akan melibatkan Posyandu (Pos Pelayanan Keluarga Berencana-Kesehatan Terpadu) terintegrasi. Namun demikian, lanjutnya, hal itu harus didukung dengan peran serta keluarga secara menyeluruh untuk mengelola bank sampah yang ada di desa masing-masing.

Di tempat itu juga Ia mengingatkan kepada warga bahwa sumber segala penyakit berawal dari kurangnya perhatian masyarakat dengan keberadaan sampah di lingkungan sekitar. Keadaan itulah yang menurutnya sebagai salah satu pemicu segala penyakit yang dialami masyarakat saat ini.

“Karena itulah, peran serta pemerintah desa bersama posyandu keluarga terintegrasi itu untuk melakukan revitalisasi sampai ke tahap kebersihan lingkungan dengan mengakomodir sampah-sampah masyarakat, baik yang organik maupun anorganik” jelasnya. Minggu, 25/10/2020.

Untuk merealisasikan harapan tersebut, sambungya, dibutuhkan sarana penunjang seperti tong sampah yang harus disebar di setiap sudut desa dan juga memberikan edukasi ke masyarakat agar mampu membedakan sampah dan meletakkannya sesuai dengan jenisnya.

Dalam tatanan tehnisnya, jelasnya lagi, dibutuhkan penangan lebih serius dari para kader Posyandu untuk menampung sampah-sampah dari masyarakat. “Dengan metode jual beli mislanya, sehingga semangat dan perhatian masyarakat terhadap keberadaan sampah ini akan terbangun dengan sendirinya” papar Wagub.

Dirinya meminta supaya kader Posyandu tidak lagi membatasi perhatiannya untuk memantau kesehatan Ibu Hamil, Balita, dan Anak-Anak, namun Posyandu harus dijadikan sebagai ujung tombak pusat informasi dan sosialisasi di tingkat desa mengenai persoalan kesehatan dan  persoalan sosial yang menjadi isu nasional maupun isu lokal.

Dia berharap agar para Kader melibatkan diri dalam melakukan pembelian sampah dari masyarakat melalui bank sampah, pencegahan di dalam masyarakat mengenai bahaya narkoba, penyadaran kepada remaja dampak dari pernikahan dini serta membekali masyarakat hal-hal yang penting untuk menjadi imigran yang prosedural.

Berbagai upaya itu diyakininya mampu menekan persoalan-persoalan kesehatan dan sosial yang selama ini menjadi masalah yang kerap didengar terjadi di tengah masyarakat. (SN-Red)

×
Berita Terbaru Update