 |
| Pemandangan Sunrise di Sunrise Land Lombok Dusun Montong Meong, Desa Labuhan Haji, Lombok Timur (Foto: ist) |
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Gairah pengelola Sunrise Land Lombok dalam mengembangkan spot wisata pantai di Desa Labuhan Haji kian membara. Tak puas dengan hanya membentuk duta konservasi penyu, kini sekumpulan para pemuda itu merambah ke dunia literasi.
Direktur Sunrise Land Lombok Qori Bayyinaturrosyi menuturkan, dalam waktu dekat, buku-buku terbitan Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES) akan segera mendarat di Sunrise Land Lombok.
Seperti yang kita tahu bahwa LP3ES merupakan sebuah lembaga riset yang cukup populer di Indonesia. Kata Qori, lembaga yang berpusat di Jakarta itu, secara langsung menawarkan diri menjadi media partner Sunrise Land Lombok.
Nantinya, kata dia, LP3ES akan menyuplai buku-buku terbitannya untuk ditempatkan di Sunrise Land Lombok guna mendukung segmen wisata literasi di sana.
"Nanti akan ada pojok buku LP3ES atau LP3ES Corner di Sunrise Land Lombok, buku-buku tersebut bebas akses, gratis dibaca oleh semua pengunjung," ucapnya. Kamis, (04/08/2022).
Selain itu, kata ilmuwan muda asal Lotim ini, LP3ES akan terus melibatkan Sunrise Land Lombok dalam program-program mereka yang lain sebagai bentuk komitmen mereka kepada Sunrise Land Lombok.
Salah satunya ialah, Sunrise Land Lombok dilibatkan dalam peluncuran buku Karya Lengkap Bung Hatta Jilid 8 yang dirangkai dengan peresmian Sunrise Land Lombok, pada Jum'at, 12 Agustus 2022 mendatang.
Dalam acara bedah buku itupun, salah satu pematerinya ialah Qori Bayyinaturrosyi, M.Sc sendiri selaku Direktur Sunrise Land Lombok dan Founder Infinity Book Store. Dalam acara yang cukup bergengsi itu, Ia diminta berbicara soal Bung Hatta, Literasi dan Perkembangan Ekonomi Kreatif.
Kerja sama LP3ES dengan Sunrise Land Lombok dilandasi oleh semangat yang sama untuk menggerakkan kembali sektor pariwisata yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
"LP3ES bekerjasama dengan Sunrise Land Lombok untuk menggagas destinasi wisata berbasis literasi," ungkapnya.
Selain itu, kata dia, LP3ES juga melihat bahwa pengelolaan Sunrise Land Lombok dilakukan dengan prinsip-prinsip dasar yakni pemberdayaan komunitas lokal, Inkusif, humanis dan profesional.
"Kami juga mendesain Sunrise Land Lombok bisa menjadi tempat wisata yang memiliki wahana edukasi, seperti menyediakan pojok literasi, wahana permainan anak dan spot-spot olahraga," pungkasnya. (Yns)
