Notification

×

Iklan

Iklan

Pembangunan Ruang Kelas SMKN 1 Keruak Jadi Prioritas Tahun 2024

Sunday, March 19, 2023 | March 19, 2023 WIB Last Updated 2023-03-19T06:28:44Z

Kondisi Ruang Kelas SMKN 1 Keruak yang ambruk karena sudah terlalu lama

SELAPARANGNEWS.COM - Dua Ruang Kelas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Keruak, Kabupaten Lombok Timur ambruk dimakan usia sehingga siswa-siswi terpaksa menggunakan ruang praktek untuk belajar. 


Kepala Bidang Pembinaan SMK Dikbud NTB M. Khairul Ikhwan dikonfirmasi wartawan terkait kondisi ruang kelas SMKN tersebut mengatakan bahwa SMKN 1 Keruak masuk dalam prioritas tahun 2024 mendatang. 


Pasalnya, kata dia, untuk tahun 2023 ini akan difokuskan pada SMKN yang baru berubah nomenklatur, seperti SMKN 1 Masbagik yang dulunya merupakan SMAN 2 Masbagik dan SMKN 1 Jerowaru yang dulunya juga merupakan SMAN. 


Karena memang, kata Ikhwan, konsep DAK ini dilaksanakan berbasiskan ketuntasan, sehingga sekolah tidak bisa dapat berkali-kali dan sekolah yang baru berubah nomenklatur itu yang perlu dituntaskan terlebih dahulu. 


"Tahun 2023 ini kita urus dulu SMKN 1 Jerowaru yang baru berubah nama dari SMA ke SMK dan SMK 1 Masbagik yang baru juga berubah nama dari SMA 2 Masbagik menjadi SMK 1 Masbagik," jelasnya. Minggu, (19/03/2023). 


Selain itu, lanjutnya, Prioritas DAK 2023 juga banyak diarahkan ke SMK Swasta yakni sekitar 60 persen. "60 persen Dana DAK SMK tahun ini mengarah ke SMK swasta yang tersebar di seluruh NTB," imbuhnya. 


Ikhwan mengatakan bahwa SMKN 1 Keruak nantinya akan dibuatkan RKB (Ruang Kelas Baru) untuk mencukupi kebutuhan ruang kelas yang kurang tersebut, apalagi kondisi ruang kelas itu termasuk rusak berat. Hanya saja, kata dia, jumlah SMK itu cukup banyak sehingga daftar antriannya pun lumayan panjang.

 

"SMK Negeri di NTB itu sebanyak 99 dan SMK Swasta sebanyak 232 sekolah, sehingga antriannya juga lumayan," paparnya.


Ia menyebutkan bahwa standar RKB itu membutuhkan dana sebesar Rp. 270-an juta Perlokal, sementara RPS (Ruang Praktek Siswa) sebesar Rp. 1 M an perlokal. "Jadi memang ada antrian menyelesaikan Sarpras SMK kita," pungkasnya. (Yns) 

×
Berita Terbaru Update