Notification

×

Iklan

Iklan

FWMO Lotim Peringati HUT RI ke 78 Dengan Dialog Kebangsaan

Monday, August 21, 2023 | August 21, 2023 WIB Last Updated 2023-08-21T05:52:37Z

Dewan Pembina FWMO Lotim Widianto saat membuka acara Dialog Kebangsaan di Aula Kantor Kwarcab Pramuka Kabupaten Lombok Timur

SELAPARANGNEWS.COM - Forum Wartawan Media Online (FWMO) Lombok Timur punya cara tersendiri untuk memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 78. Bukan dengan Lomba atau permainan hiburan lainnya, melainkan dengan yang lebih serius yaitu Dialog Kebangsaan. 


Kegiatan yang digelar Senin, 21 Aguatus 2023 di Aula Kantor Kwarcab Pramuka Lombok Timur tersebut dihadiri perwakilan para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, aktivis, pegiat budaya dan profesional seperti wartawan. 


Adapun yang menjadi pembicara dalam acara tersebut ialah H. Sujono AR dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) Lombok Timur dan Suherman dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Kabupaten Lombok Timur. 


Dewan Pembina FWMO Lombok Timur Widianto saat membuka acara menjelaskan bahwa Dialog Kebangsaan tersebut digelar mengingat nilai-nilai kebangsaan di tengah-tengah masyarakat saat ini masih belum tumbuh, bahkan hanya semarak semata namun pelaksanaannya masih belum sesuai dengan prinsip dan ideologi bangsa


"Maka dari itu FWMO pada kesempatan ini mengangkat tema dialog meningkatkan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme dengan Semangat Kemerdekaan RI," ujarnya. 


Ia menegaskan bahwa dengan adanya kegiatan ini, FWMO ingin turut ambil bagian dalam menyemarakkan gaung kemerdekaan. Karena itu, kata wartawan senior di Lombok Timur ini, ke depannya FWMO juga harus terus melakukan kegiatan positif lainnya. 


"Kita berharap kita di FWMO bisa melakukan dialog ini secara berseri, di samping bicara soal kebangsaan kita juga bisa bicara soal lainnya yang berkaitan dengan kehidupan kita bersama di Indonesia dan di Lombok Timur," pungkasnya. 


Sementara H. Sujono AR Sekretaris MUI Lotim selaku narasumber mengatakan, di umur yang ke 78 ini, walaupun terhitung dewasa umur Indonesia , namun masyarakat yang ada belum sepenuhnya dewasa dalam menyikapi semua persoalan yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.


“Contohnya saja, sampai 78 tahun negara kita merdeka masih ada masyarakat yang enggan upacara dan hormat bendera, ini yang terjadi di tengah masyarakat, karenanya acara seperti ini saya apresiasi sebab kegiatan kemasyarakatan selalu bersentuhan dengan nilai baik dan buruk itu,” ucapnya. 


Lebih lanjut disampaikannya, kalau bicara baik tidak masalah seperti menghargai lambang negara sebagai bangsa, tapi menilai buruk ini yang sudah mulai mengarah kepada gesekan di tengah masyarakat.


Untuk itulah, MUI juga hadir ditengah masyarakat tidak secara langsung tetapi melalui para pihak yang terlibat di kepungurusan MUI Lombok Timur. Satu diantara langkah yang di tekankan oleh MUI adalah menanamkan sikap saling menghargai ditengah masyarakat


“Bagaimanapun juga kita tidak boleh menganggap diri kita yang paling benar, kecuali dalam nasionalisme negara kita yang paling benar, tapi ketika mengacu ke pelajaran agama tidak seperti itu, mengatakan diri yang paling benar dan semua salah itu tidak baik,” kata dia.


MUI dengan serius mengatasi persoalan pemahaman perbedaan tersebut, salah satunya bukan hanya saja ditengah tengah berbangsa namun juga beragama


“Kami hadir untuk bagaimana mereka tidak terlalu jauh menjadikan perbedaan itu menjadi media terjadinya sebab perpecahan itu,” katanya.


Narasumber lain yaitu Kabid Pengembangan Nilai-nilai Kebangsaan Bangkesbangpoldagri Suherman menjelaskan sejumlah poin yang berkaitan dengan Wawasan Kebangsaan seperti ideologi, politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan dan Keamanan.


Ia banyak menyinggung sikap masyarakat Indonesia yang masih belum terlalu dewasa meskipun usia kemerdekaan cukup tua di angka 78 tahun. Pria yang akrab disapa Edmond ini memberikan contoh kecil seperti kesadaran masyarakat terhadap sampah setiap kali melakukan perayaan atau peringatan kemerdekaan. 


"Kita sudah 78 tahun merdeka, tapi selalu saja ada sampah berserakan setelah selesai melakukan peringatan," ketusnya. (SN) 

×
Berita Terbaru Update