 |
| Ratusan Vespa anggota BBSC berpesta di Zona Ujung Senja Sunrise Land Lombok |
SELAPARANGNEWS.COM - Pantai Sunrise Land Lombok yang ada di Dusun Montong Meong, Desa Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur kembali diramaikan pecinta skuter tanah air. Kali ini, destinasi wisata andalan Lombok Timur tersebut menjadi lokasi kegiatan club Vespa Internasional Big Brother Scooter Club (BBSC) Lombok Timur.
Rangkaian dari peringatan Anniversary BBSC bertema Besopoq Maliq (bahasa Sasak yang berarti bersatu kembal) ini diramaikan dengan sejumlah acara menarik, mulai dari deklarasi persatuan dua club Vespa besar, yakni PAPA Lotim dan Indonesia-Belgium, hingga live music serta beragam game seru yang diikuti peserta dan tamu undangan dari berbagai daerah di Indonesia.
Salah satu panitia BBSC mengungkapkan, momen ini menjadi catatan sejarah penting bagi komunitas Vespa internasional tersebut. Peserta diperkirakan mencapai 500 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
“BBSC sudah puluhan tahun menjadi wadah bagi para scooterist di seluruh dunia. Event ini menandai bersatunya dua club besar yang telah lama terpisah, makanya kami sangat antusias,” tuturnya ditemui di lokasi acara Sabtu kemarin.
Sementara itu, Direktur Sunrise Land Lombok Qori Bayyinaturrosyi selaku tuan rumah menyambut baik setiap komunitas yang ingin menggelar acara di kawasan wisata tersebut.
“Kami bangga Sunrise Land Lombok terus jadi pilihan komunitas lintas segmen dan usia, mulai dari event keluarga, festival seni, hingga komunitas Vespa seperti BBSC ini. Semoga semua merasa nyaman dan berkesan di sini,” ujar Qori.
Untuk club Vespa sendiri, kata dia, kegiatan BBSC Lombok Timur ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya Komunitas Vespa Semeton Scooter Sasak (SSS) juga sukses menggelar acara serupa di tempat yang sama.
Qori menilai, komunitas-komunitas ini telah memberi andil besar dalam mempopulerkan Sunrise Land Lombok hingga makin dikenal luas.
Keramaian event BBSC sejak pagi hingga malam juga membawa berkah tersendiri bagi para pedagang kecil yang menjajakan berbagai dagangan, mulai dari Pedagang Asongan, Pedagang cilok, kacang rebus, hingga layang-layang.
Banyak pengunjung umum yang awalnya hanya datang berwisata, akhirnya turut larut dalam kemeriahan acara, membuat lokasi semakin padat di malam puncak kegiatan.
Semakin seringnya Sunrise Land Lombok menjadi tuan rumah acara komunitas membuat destinasi ini tak hanya hidup sebagai tempat wisata, tetapi juga sebagai ruang silaturahmi dan penggerak ekonomi warga sekitar.
Roda ekonomi lokal pun terus berputar, menghadirkan rezeki bagi pedagang kecil yang setia berjualan di area pantai. (Yns)
