![]() |
Silaturahmi Dewan Pengurus Harian OIAA Lombok Timur di Kediaman Wakil Ketua DPRD Lombok Timur Nurhasanah di Labuhan |
SELAPARANGNEWS.COM - Dewan Pengurus Harian Organisasi International Alumni Al-Azhar (OIAA) Kabupaten Lombok Timur melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Wakil Ketua DPRD Lombok Timur Nurhasanah, S.Kep, di Labuhan Haji, Sabtu kemarin, (28/06/2025).
Dalam kunjungan ini hadir jajaran pengurus OIAA Lombok Timur, yakni Ketua TGH Suparman, Lc., MA., Sekretaris TGH M. Al Azhari Zainal Abidin, Lc., M.Pd, dan Bendahara TGH. Muhammad Hudori, Lc., Msy. Mereka melaporkan rencana pelaksanaan kegiatan kajian ilmiah khusus bagi para Tuan Guru alumni Al-Azhar se-Lombok Timur, sekaligus meminta arahan selaku Daulatarrois sebagai Pembina dan Pengarah Utama OIAA Lombok Timur.
Dalam sambutannya, Nurhasanah S.Kep. yang didampingi suaminya H. Bukhori Muslim, SH, anggota DPRD Provinsi NTB 2019-2024 menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan OIAA.
“Kami sangat mengapresiasi program kajian ilmiah ini, baik secara pribadi maupun atas nama lembaga DPRD Lombok Timur. Semoga berjalan lancar dan memberi manfaat besar,” ujarnya.
Nurhasanah menegaskan pentingnya perencanaan yang matang agar setiap program dapat terlaksana dengan baik. Ia menyoroti pentingnya kompetisi sehat di dunia pendidikan untuk memacu kemajuan.
“Semakin banyak lembaga pendidikan, termasuk pondok pesantren, itu tanda semangat fastabiqul khairat sedang berjalan. Tapi kita juga harus jujur, pendidikan keagamaan sering kali tertinggal jika tidak terus didorong untuk bersaing secara sehat,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Nurhasanah menyinggung dua isu krusial yang tengah menjadi perhatian di Lombok Timur, yaitu perkawinan dini dan minimnya dukungan terhadap kepemimpinan perempuan.
Ia mengungkapkan, dalam sejumlah kegiatan bersama NGO internasional seperti UNICEF dan organisasi asal Kanada, isu perkawinan dini selalu menjadi pembahasan utama. “Angkanya masih tinggi di Lombok, ini tantangan serius dalam membangun SDM kita,” ujarnya.
Selain itu, ia menyoroti stigma terhadap perempuan yang dianggap tidak layak memimpin. Padahal, menurutnya, perempuan sering menunjukkan dedikasi dan kemampuan lebih di bidang pendidikan maupun sosial.
“Sayangnya, sistem pendukung bagi perempuan untuk tampil di ranah publik masih sangat terbatas. Kami berharap para ulama dan tokoh agama dari OIAA bisa memberikan fatwa yang konstruktif, agar perempuan mendapat kesempatan adil untuk memimpin dan berkontribusi,” jelasnya.
Pertemuan ditutup dengan harapan agar sinergi antara pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, serta organisasi internasional seperti OIAA terus diperkuat.
“Tujuannya agar kita bisa bersama-sama menciptakan masyarakat Lombok Timur yang lebih adil, berpendidikan, dan sejahtera,” tutupnya. (SN)