Notification

×

Iklan

Iklan

Bupati Lombok Timur Jawab Kegelisahan Masyarakat Sembalun Terkait Kondisi Pariwisata

Minggu, 06 Juli 2025 | Juli 06, 2025 WIB Last Updated 2025-07-06T14:22:25Z

Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin (tegah) menghadiri acara Silaturahmi dan Temu Wicara bersama pelaku UMKM dan pariwisata di Aula Kantor Camat Sembalun

SELAPARANGNEWS.COM - Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin kembali menegaskan komitmennya untuk terus membenahi sektor pariwisata, menekan angka kemiskinan, serta memperkuat tata kelola pemerintahan daerah. Hal tersebut ia sampaikan saat acara Silaturahmi dan Temu Wicara bersama pelaku UMKM dan pariwisata di Aula Kantor Camat Sembalun. Ahad (06/07/2025).


Dalam kesempatan itu, Bupati memaparkan strategi khusus dengan pendekatan berbasis wilayah: selatan, tengah, dan utara. “Kita mulai dari selatan. Begitu turun, kita akan kumpulkan pelaku pariwisata dan UMKM,” ujarnya.

Ia mengaku prihatin dengan turunnya pendapatan pajak hotel yang sebelumnya Rp 60 juta per bulan kini hanya Rp 15 juta. Ini terjadi lantaran banyak wisatawan yang tidak lagi menginap karena persoalan akomodasi. Bupati pun mewanti-wanti potensi buruk jika investor hotel dari luar daerah seperti Prancis dan Belanda menyebarkan kabar negatif soal keamanan di Lombok Timur.

“Ini soal harkat, martabat, kehormatan masyarakat Lotim. Harus dijaga. Tidak boleh disepelekan orang luar,” tegasnya. Bupati mengajak seluruh pihak bersinergi dan berjuang bersama. “Kalau kita tidak kelola dengan baik, serius, dan jujur, itu berat. Tapi saya yakin kalau kita kompak semua bisa selesai.”

Terkait pengelolaan wisata Rinjani, Bupati meminta Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) segera memperbaiki fasilitas pendakian agar lebih nyaman bagi wisatawan. Ia juga menyoroti pentingnya penanganan jika terjadi insiden di gunung. “Tidak boleh kita abai sama tamu pariwisata ini, apalagi turis mancanegara. Mau naik motor, mobil, kita harus perhatikan,” tegasnya.

Bupati pun mendorong komunitas dan Unit SAR mengajukan proposal ke kementerian untuk memperkuat kesiapsiagaan bencana.

Dalam isu kemiskinan, ia menyoroti tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang tembus Rp 55 miliar. “Ada yang 10 tahun tidak bayar. Tim opjar sudah kita bentuk untuk turun langsung,” katanya. Ia menegaskan pemerintah akan selalu berupaya memenuhi hak-hak masyarakat, tetapi warga juga wajib memenuhi kewajibannya.

Tak hanya itu, Bupati juga berencana memperbesar peran camat dengan melimpahkan sejumlah kewenangan dari kabupaten agar pelayanan lebih dekat dan cepat. “Camat harus tahu mana warganya miskin ekstrem. Ini akan kita perlakukan khusus, kita pikirkan sama-sama bagaimana mengangkatnya,” paparnya.

Di akhir sambutan, Bupati memberikan apresiasi atas budaya saling menghargai dan kuatnya silaturahmi masyarakat Sembalun. Baginya, ini modal besar untuk pengembangan wisata ke depan.

“Lotim luar biasa dibanding kabupaten lain. Kita punya gunung, laut, sungai, bendungan. Tinggal bagaimana kita kelola dengan baik, dengan kearifan lokal,” pungkasnya.

Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan diskusi dengan pelaku UMKM dan pariwisata se-Kecamatan Sembalun. Hadir pula para kepala OPD terkait, camat, kepala desa, Mitra Foundation, serta para pelaku usaha yang antusias menyampaikan masukan langsung kepada Bupati. (Yns)
×
Berita Terbaru Update