![]() |
Tangkapan Layar Postingan Yulia Ulva di akun Facebooknya |
SELAPARANGNEWS.COM - Salah seorang pengguna media sosial Facebook bernama Yulia Ulva mengunggah keluhan terkait dugaan hilangnya saldo tabungan ibunya di Bank BRI Cabang Selong, Lombok Timur, yang mencapai ratusan juta rupiah. Postingan tersebut viral setelah diunggah dengan judul “DATA KAMI BOCOR‼️ SALDO NASABAH BRI HILANG RATUSAN JUTA DARI APLIKASI BRIMO 29 JUNI 2025.”
Dalam unggahan tersebut, Yulia menjelaskan bahwa kasus bermula pada 9 Juli 2025 saat ia bersama ibunya hendak menarik uang sebesar Rp5 juta di ATM yang berada dalam kantor BRI Cabang Selong. Namun transaksi tidak berhasil, dan setelah dicek melalui cetak saldo, ditemukan bahwa dana tabungan telah berkurang drastis.
Merasa panik, mereka langsung mendatangi customer service untuk meminta rekening koran. Berdasarkan hasil cetakan, diketahui terdapat dua transaksi transfer melalui aplikasi BRImo pada 29 Juni 2025 pukul 13.50 sebesar Rp100 juta dan pukul 13.51 sebesar Rp67 juta ke rekening atas nama Bungkarno, yang menurut Yulia nama tersebut cukup mencurigakan. Padahal, aplikasi BRImo milik ibunya disebut sudah dinonaktifkan sejak 2023.
“Ibu saya memang tidak pernah pakai BRImo, bahkan sudah kami nonaktifkan dari tahun 2023 lewat cabang ini juga. Jadi hanya pakai ATM dan buku tabungan. Kenapa tiba-tiba saldo ditransfer lewat BRImo?” tulis Yulia dalam keterangannya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa uang sebesar Rp135 juta baru saja disetor pada 20 Juni 2025, yang sebenarnya merupakan titipan untuk kemudian dikirimkan ke pihak lain. Namun, belum sampai 10 hari, uang tersebut sudah hilang.
Pihak keluarga kemudian melapor ke CS BRI dan dibuatkan laporan awal ke call center BRI pusat. Mereka dijanjikan proses tindak lanjut selama 10 hari. Namun pada 12 Juli 2025, Yulia mengaku hanya menerima pemberitahuan via WhatsApp bahwa transaksi tersebut dinyatakan sah, dan pihak bank tidak dapat melakukan penggantian dana. Ia pun kembali melapor melalui berbagai kanal media sosial BRI.
Tak puas dengan jawaban tersebut, pada 14 Juli 2025, Yulia bersama keluarganya mendatangi kembali BRI Cabang Selong untuk meminta penjelasan langsung. Mereka sempat bertemu dengan manajer operasional yang kemudian menghubungkan melalui telepon dengan pimpinan cabang. Dari pertemuan tersebut, laporan baru dibuat dengan status “URGENT” dan mereka kembali diminta menunggu proses selama tujuh hari.
“Kami mempertanyakan nomor rekening penerima, riwayat aktivasi BRImo, sampai data login BRImo. Tapi katanya tidak bisa dilihat dari cabang, harus ke pusat. Akhirnya hanya menunggu lagi,” ungkapnya dalam postingan.
Yulia juga menyebut banyak warganet lain yang mengaku mengalami kasus serupa, dengan saldo tabungan yang tiba-tiba hilang. Ia meminta kasus ini mendapat perhatian serius dari manajemen BRI, Ombudsman, hingga otoritas terkait, demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap keamanan sistem perbankan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak BRI Cabang Selong maupun Kantor Wilayah BRI terkait kasus ini. Redaksi masih berupaya mengonfirmasi ke pihak BRI untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut mengenai mekanisme investigasi kasus, keamanan data nasabah, serta kemungkinan penyelesaian yang dapat diberikan. (Yns)
Catatan redaksi
Berita ini disusun berdasarkan postingan publik akun Facebook Yulia Ulva yang telah dibagikan sebanyak 1,2 ribu kali dan mendapatkan ratusan komentar.
Redaksi akan segera memuat tanggapan resmi BRI atau pihak terkait apabila sudah diperoleh.