![]() |
Belasan Anak Binaan LPKA Loteng mengikuti pembelajaran |
SELAPARANGNEWS.COM - Siapa bilang berada di balik jeruji menghalangi seseorang untuk menuntut ilmu? Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Lombok Tengah, semangat belajar tetap berkobar. Sebanyak 14 Anak Binaan di sana membuktikan bahwa meski menjalani masa pidana, pendidikan tetap menjadi hak yang tak boleh terputus.
Setiap pagi, ruang belajar di dalam LPKA itu berubah layaknya kelas sekolah pada umumnya. Suara guru yang mengajar terdengar jelas, sementara para siswa – meski mengenakan seragam khas LPKA – serius menyimak pelajaran. Senyum tersungging di wajah mereka, seakan ingin berkata: “Kami tetap bisa meraih mimpi, meski dari sini.”
“Kami memastikan Anak Binaan tetap memperoleh haknya untuk melanjutkan pendidikan. Untuk itu, kami menjalin kerja sama dengan SMA Negeri 1 Terbuka Batukliang Utara agar pembelajaran bisa dilaksanakan di dalam LPKA,” tutur Kasi Pembinaan LPKA Lombok Tengah, Herri Jufrianto, Selasa. (26/8/2025).
Langkah ini bukan tanpa dasar. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan secara tegas menyatakan bahwa penjatuhan pidana tidak menghilangkan hak pendidikan bagi Anak Binaan.
Berbekal aturan itu, LPKA Lombok Tengah berkomitmen menghadirkan program belajar melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) LPKA, bekerja sama dengan SMA Negeri 1 Terbuka Batukliang Utara. Guru-guru dari sekolah tersebut rutin datang untuk mengajar langsung di dalam LPKA.
Herri menambahkan, pendidikan di LPKA bukan sekadar formalitas. Ada target nyata agar anak-anak ini tidak hanya memperbaiki perilaku, tetapi juga mendapatkan bekal ilmu sebagai modal ketika kembali ke masyarakat.
“Harapannya, mereka punya kepercayaan diri dan keterampilan, bukan hanya menyesali masa lalu. Pendidikan adalah jembatan mereka menuju kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.
Salah satu anak binaan mengaku bersyukur bisa tetap melanjutkan pendidikan meskipun masih menjalani masa pembinaan di LPKA Lombok Tengah.
“Kalau tidak ada program ini, mungkin kami ketinggalan jauh,” ujar salah satu Anak Binaan yang kini duduk di bangku SMA.
Katanya, dia dan teman-temannya juga tetap punya masa depan seperti anak yang lain. "Sekarang, kami belajar dengan sungguh-sungguh supaya nanti bisa melanjutkan cita-cita," imbuhnya
Program ini menjadi bukti bahwa pemidanaan tidak harus memutus jalan menuju masa depan. Di balik tembok tinggi LPKA, secercah harapan terus tumbuh – harapan yang dibawa oleh buku, pena, dan semangat untuk terus belajar. (SN)