Notification

×

Iklan

Iklan

Bupati Iron Sebut Insentif Bagi Guru Honorer Madrasah di Lotim Sebagai Tanda Terimakasih Pemerintah

Selasa, 02 Desember 2025 | Desember 02, 2025 WIB Last Updated 2025-12-02T09:15:41Z

Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin didampingi Ketua Baznas Lombok Timur H. Muhammad Kamli menyerahkan insentif kepada salah satu Guru Honorer Madrasah 

SELAPARANGNEWS.COM - Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin meyakini bahwa para Guru Honorer Madrasah Yayasan yang ada di bawah naungan Kementerian Agama sangat tulus dan ikhlas dalam mengabdi, yang dibuktikan dengan konsistensi mereka dalam memberikan pelayanan kepada generasi bangsa, meskipun imbalan yang diterima sangat jauh dari kata sejahtera. 


Hal itu disampaikan Bupati dalam sambutannya saat menghadiri acara Pendistribusian Insentif Bagi Guru Honorer Madrasah oleh Baznas dan Kemenag Lotim di Aula Majelis Ta'lim al Ijtihadi Jontak, Desa Danger, Kecamatan Masbagik. Selasa, (02/12/2025).  


Pengakuan tentang ketulusan dan keikhlasan para Guru Honorer Madrasah itu diutarakan Bupati melalui sebuah pantun yang dibacakan di awal-awal pidatonya. "Pagi Cerah Burung Bernyanyi, Sangat Merdu Menyejukkan Hati, Insentif Ini Bentuk Terimakasih Kami, Kepada Guru Honorer yang Tulus dan Mengabdi," demikian bunyi pantun yang dibacakan Bupati. 


Meskipun demikian, Bupati menyarankan kepada para guru tersebut tidak gengsi melakukan pekerjaan apapun selama itu halal dan bisa menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. 


Beberapa kerjaan yang disebutkan Bupati di antaranya adalah usaha kecil-kecilan di rumah sebagai sampingan, termasuk memanfaatkan teknologi komunikasi kekinian dengan menjadi Konten Kreator.  


"Setelah Anda ikhlas mengajar cari juga kerja-kerja sampingan, kerja di sawah, di pasar, usaha kecil-kecilan, termasuk juga jadi konten kreator, selama bisa menghasilkan uang yang penting halal, kerjakan," tegas Bupati. 

 

Bupati menyinggung kisahnya dulu ketika menjadi Guru Honorer dengan gaji yang sangat sedikit. "Saya juga mantan honorer dulu, tujuh tahun saya jadi honorer, dan saya masih ingat, selama tujuh tahun itu kepala Sekolah hanya memberikan saya Rp. 25 ribu, tanya ini," tegas Bupati sembari menunjuk ke salah satu undangan yang duduk di belakang mimbar tempatnya berpidato. 


Namun, lanjut pria yang akrab disapa H. Iron tersebut, berkat keikhlasannya jadi honorer dengan gaji Rp. 25 ribu selama tujuh tahun, akhirnya Ia bisa menjadi seorang Bupati. 


Sebelumnya, Ketua Baznas Lombok Timur H. Muhammad Kamli dalam laporannya menjelaskan, insentif untuk Guru Honorer Madrasah tersebut merupakan kegiatan perdana kepada 884 Guru yang ada di data Emis Kemenag. Kriteria Guru yang diberikan ialah bukan PPPK, ASN dan Guru Sertifikasi. 


"Ini adalah yang pertama kalinya kita melakukan pendistribusian kepada Guru-Guru Madrasah," ujarnya. 


Ia menerangkan, pendistribusian kepada Guru Madrasah ini akan disalurkan secara bertahap tiap tiga bulan sekali, sehingga bagi Guru yang belum mendapatkan diharapkan untuk menunggu, mengingat jumlah Guru Madrasah di Lombok Timur sangat banyak.


"Ini merupakan kesepakatan bersama, yang kita awali di akhir tahun ini," imbuhnya. 


Ia menepis anggapan bahwa insentif tersebut hanya menyasar Guru yang berafiliasi pada Organisasi Keagamaan tertentu. Adapun Guru-Guru Madrasah yang disasar pada pendistribusian awal ini hanyalah teknis untuk memudahkan pendistribusian saja. 


"Kami pastikan semua akan diakomodir, apalagi pak Bupati sudah berpesan agar mengedepankan prinsip-prinsip keadilan," pungkasnya. 


Sebagai informasi, dana yang disalurkan tersebut merupakan ZIS yang dihimpun dari Kemenag Lombok Timur yang disalurkan melalui Baznas kepada mustahik. Karena itu, penyaluran insentif tersebut merupakan kolaborasi antara Baznas dan Kemenag Lombok Timur. (Yns) 

×
Berita Terbaru Update