Foto: Sabar, S.Pd.Kepala Balai Latihan Kerja Internasional Lombok Timur
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Keberadaan Balai Latihan Kerja Internasional (BLKI) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat diharapkan mampu mendorong terciptanya tenaga kerja yang handal dan berkompeten dalam bidang perhotelan dan kapal pesiar.
Namun, karena terkendala kemampuan bahasa asing, maka daya serap BLKI dalam melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat masih sangat minim, karena salah satu syarat utama untuk bisa mendapatkan berbagai pelatihan dan bimbingan di BLKI harus memiliki skill bahasa Inggris yang baik.
"Karena ini adalah BLKI perhotelan dan kapal pesiar, maka bahasa Inggris Menjadi yang utama sebagai salah satu persyaratan untuk bisa masuk di BLKI" ungkap Sabar, Kepala BLKI Lombok Timur. Selasa (30/06/2020).
Namun demikian, lanjutnya, hal itu justru menjadi kendala utama yang dihadapi oleh BLKI dalam melakukan peningkatan kapasitas dan kompetensi masyarakat. "Persoalannya, masyarakat yang masuk, khususnya untuk bekerja di luar negeri itu banyak terkendala oleh kemampuan bahasa Inggris" keluhnya.
Karena itulah, dia berharap kedatangan Dewan Provinsi bersama Disnakertrans NTB yang datang ke BLKI. Senin kemarin diharapkan bisa membantu menindaklanjuti keluhan BLKI tersebut supaya masyarakat diberikan kesempatan untuk menggunakan lembaga-lembaga yang dimiliki oleh daerah, untuk melatih kemampuan bahasa Inggris masyarakat sebelum masuk di BLKI.
BLKI sendiri, lanjutnya, selalu siap memberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas dan kompetensi masyarakat tinggal masyarakat itu sendiri yang harus mempersiapkan diri dengan bekal kemampuan bahasa inggris yang baik.
"Penyerapan tenaga pekerja itu sangat bergantung pada kesiapan masyarakat itu sendiri" terangnya.
Menurutnya, lapangan kerja sudah sangat banyak sekarang ini, di mana dunia maritim juga sudah sangat terbuka bagi tenaga kerja. Hanya saja tinggal bagaimana masyarakat bisa memiliki kompetensi yang memadai untuk memenuhi tuntutan pasar kerja itu.
"Pada titik itu, posisi BLKI sangat siap untuk memproduksi tenaga yang kompeten yang dibutuhkan pasar kerja. Tinggal sekarang, masyarakat siap apa tidak untuk memanfaatkan BLKI sebagai tempat untuk menggembleng diri untuk mencari kompetensi" tantangnya.
Karena itulah, dia kembali menyampaikan harapannya kepada anggota dewan dan pemerintah Provinsi bisa merespon keadaan BLKI itu, yakni bagaimana memfasilitasi BLKI dengan dunia kerja.
Menurutnya, ada dua hal yang menjadi persoalan di BLKI yaitu bagaimana kesiapan masyarakat untuk mengikuti pelatihan kemampuan bahasa Inggris untuk memenuhi persyaratan masuk BLKI dan bagaimana penempatannya nanti setelah keluar dari BLKI.
"Yang kedua kita berharap semua alumni BLKI di seluruh NTB bisa langsung terserap di pasar kerja" ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans NTB, Dra. T. Wismaningsih Drajadiah, ketika berkunjung ke BLKI Lotim pada Senin 29 Juni kemarin mengatakan akan segera menindaklanjuti keluhan BLKI itu.
Dia mengaku akan segera berkordinasi dengan semua BLKI di NTB supaya bisa memberikan pelatihan awal kepada masyarakat sebelum diberikan pelatihan dan peningkatan kompetensi di BLKI Lotim.
"Kita akan berkoordinasi nanti dengan BLK-BLK yang ada di semua Kabupaten Kota yang ada di NTB supaya mempersiapkan kemampuan masyarakat, sehingga mereka benar-benar mahir ketika masuk ke BLKI, karena BLKI itu kan pintu terakhir, dimana setelah dari sana baru bisa langsung dikirim untuk bekerja" pungkasnya. (SN-05)