Notification

×

Iklan

Iklan

Pelaksanaan KBM Tatap Muka, SDN 3 Pancor Menunggu Keputusan Wali Murid

Jumat, 26 Juni 2020 | Juni 26, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T19:21:41Z
Foto: Nurbaiti, S.Pd. Kepala Sekolah SDN 03 Pancor

Lombok Timur, Selaparangnews.com -  Menyusul adanya rencana untuk mengaktifkan kembali Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka pada bulan Juli mendatang, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Pancor, Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur mengaku siap. Namun, untuk saat ini masih menunggu keputusan dari wali murid apakah mengizinkan anaknya atau tidak.

Kepala Sekolah SDN 3 Pancor Nurbaiti, S.Pd menjelaskan, dari sisi kesiapan dan kelengkapan fasilitas alat kesehatan di SDN 3 Pancor sudah tersedia, bahkan jauh sebelum adanya Covid-19, peserta didiknya sudah terbiasa menjaga kebersihan dan kesehatan di sekolah.

Dia juga mengaku, sebagai sekolah model kesehatan di Lotim yang pernah menyabet penghargaan di tingkat Provinsi, SDN 3 Pancor telah terbiasa menjaga kebersihan di sana, Bahkan tidak hanya peserta didik saja melainkan semua guru dan staf, termasuk juga dia sendiri selaku kepala sekolah.

"Kami memang diminta untuk mempersiapkan segala sesuatunya kalau KBM tatap muka benar-benar akan dimulai bulan Juli mendatang, dan kami hanya akan mengijinkan anak didik ikut belajar kalau ada surat ijin dari orang tuanya" ungkapnya. Jum'at (26/06/2020).

Nurbaiti optimis mampu menjalankan KBM tatap muka dengan protokol Covid-19 di sana, mengingat persiapan yang dilakukan sudah sangat baik dan hati-hati. Kendati demikian, dia mengaku sikapnya seperti itu bukan berarti menganggap remeh virus Corona-19, melainkan karena alat kesehatan yang dibutuhkan dalam menerapkan protokol Covid-19 di sekolah sudah tersedia semuanya.

"Saya berkata begitu bukan berarti saya meremehkan Covid-19. Bagaimanapun juga Covid-19 ini berbahaya bagi peserta didik, tapi kita juga tidak harus takut secara berlebihan agar imun tubuh kita tetap kuat" ucapnya.

Semenjak wacana mengenai KBM tatap muka akan diaktifkan kembali, Nurbaiti mengaku belum ada penolakan secara frontal dari wali murid. Dia percaya bahwa pemerintah telah mempertimbangkan hal itu dengan matang sehingga berani mengambil keputusan seperti itu. 

"Kalau penolakan belum ada, hanya kekhawatiran saja terutama orang tuanya yang langsung terjun menangani Covid-19 ini " jelasnya.

Perlu diketahui, lanjut Nurbaiti, sebagian besar siswa-siswi yang ada di SDN 3 Pancor merupakan anak para pejabat, dokter dan pegawai negeri sipil yang bekerja di sekitaran Selong.

Adapun mengenai teknis pembelajaran di kelas, sambungnya,  masing-masing siswa akan duduk pada satu bangku yang disediakan. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penerapan sosial distansing di sana. 

Selain itu, proses pembelajaran pada setiap kelas juga akan dibagi menjadi dua sesi. Masing-masing sesi akan diisi 14 siswa, dan tanpa keluar main

"Bahkan kami juga meminta wali murid untuk menjemput anaknya tepat waktu" tutupnya. (SN-05)
×
Berita Terbaru Update