![]() |
Foto: Muhammad Mulyadi, S.Pd. Kepala Sekolah SDN 03 Teros, Kecamatan Labuhan Haji, Lotim |
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Guna memenuhi kebutuhan belajar anak didik di tengah Pandemi Covid-19, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Teros, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur berinisiatif untuk membuat pos belajar di rumah.
Kepala Sekolah SDN 03 Teros, Muhammad Mulyadi, S.Pd menyampaikan, pembentukan Pos belajar itu merupakan inisiatif dari sekolah sebagai upaya untuk memaksimalkan kegiatan belajar pada tahun ajaran baru ini. Karena proses pembelajaran sebelumnya dengan cara memberi tugas mandiri kepada peserta didik dinilai kurang efektif dan efisien.
Oleh karenanya, dia bersama komite sekolah dan para pemangku kebijakan di Desa Teros sepakat untuk membuat kegiatan belajar dari rumah dengan membentuk beberapa pos belajar di beberapa kekadusan.
"Jadi bisa dikatakan, kegiatan kita ini dalam rangka koordinasi dan konsolidasi atas rencana pemenuhan hak-hak anak untuk mendapatkan pelajaran dengan membentuk pos-pos belajar di beberapa kekadusan," ungkapnya. Kamis. (16/02/2020). Seusai menggelar rapat bersama komite sekolah dan beberapa kepala wilayah yang ada di Desa setempat.
Mulyadi mengaku, inisiatif untuk membentuk pos belajar itu juga didorong oleh banyaknya keluhan dari wali murid yang khawatir dengan kondisi anaknya karena terlalu lama di rumah tanpa mendapatkan asupan pengetahuan.
Adapun teknis pembelajaran tersebut, lanjutnya, akan dibuat sama seperti di sekolah, yakni memakai seragam lengkap dan juga meja dan kursi. Namun dengan catatan setiap pos akan diisi 7 sampai 8 siswa, karena disesuaikan dengan ketentuan protokol covid-19 yang melarang adanya kerumunan lebih dari 10 orang.
"Dari kelas 1 sampai kelas 6 semuanya menjadi 32 pos. Nanti tiap pos akan didatangi sekali seminggu oleh gurunya," jelas Mulyadi.
Mengenai pelaksanaan kegiatan itu, Mulyadi mengatakan akan dimulai pada hari Senin mendatang. Dia mengaku untuk saat ini sekolah dan pemerintah desa setempat masih berkoordinasi terkait lokasi yang tepat untuk membangun pos itu, sembari menunggu persetujuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lotim.
"Tentu kami harus meminta persetujuan dulu dari Dinas Kabupaten, sembari mencari lokasi yang paling aman," ungkapnya sembari mengatakan bahwa dia berani mengadakan kegiatan itu karena Desa Teros berada pada Zona Hijau.
Sementara itu, Ketua Komite SDN 03 Teros, Khairul Azmi, S.E. mengatakan bahwa dirinya menyetujui gagasan itu lantaran sangat penting bagi peserta didik untuk mendapatkan pembelajaran setelah cukup lama diliburkan.
"Kegiatan ini penting, karena kita lihat sejauh ini kurikulum tidak bisa berjalan. Dan yang lebih penting adalah para wali murid menuntut kita mencari cara supaya anak didik bisa melakukan proses belajar dengan mempertimbangkan resiko terendah" jelasnya.
Berangkat dari keluhan wali murid itulah, dia dan pihak sekolah mencoba berdiskusi untuk menemukan cara efektif supaya bisa melakukan kegiatan belajar-mengajar. "Dan ternyata kita memiliki beberapa alternatif, di mana yang paling efektif dan efisien ialah dengan metode ini", ucapnya.
Cuma, kata dia, metode tersebut baru bisa dijalankan apabila ada persetujuan dan koordinasi dengan seluruh elemen dan stakeholder terkait. "Makanya kami meminta kepala sekolah mengumpulkan semua elemen, seperti Kepala Desa, Kepala Wilayah, Komite, tokoh masyarakat dan dewan guru" sebutnya satu persatu.
Senada dengan Mulyadi, Kepala Sekolah SDN 03 Teros, Khairul Azmi juga menilai kegiatan belajar dari rumah dengan metode pemberian tugas mandiri dinilai tidak efektif. Apalagi menggunakan pembelajaran secara online, dia khawatir kalau-kalau nantinya anak didik malah sibuk main game.
"Namanya anak-anak, dikasih uang untuk beli kuota nanti malah dipakai main game. Dan kalau dilarang malah sembunyi di masjid,"kata dia.
Karena itulah, dia mengaku setuju dengan rancangan untuk membuat kegiatan belajar di rumah melalui pos-pos itu. Karena memang, kegiatan tersebut akan dibuat persis seperti sekolah namun tetap dengan memperhatikan standar protokol Covid-19.
"Nanti anak didik akan tetap memakai seragam sebagaimana di sekolah supaya ada wibawa guru ketika mengajar" Tutupnya. (SN-05)