Notification

×

Iklan

Iklan

Korban Gempa Di Lotim Kecewa, 6 Kali Koordinasi, Disurvei, Tapi Tak Ada Kejelasan

Tuesday, August 25, 2020 | August 25, 2020 WIB Last Updated 2021-04-13T09:41:45Z
Foto: Salah Satu Rumah Warga Terdampak Gempa Tahun 2018 Yang Sampai Saat Ini Belum Mendapat Kejelasan
Lombok Timur, Selaparangnews.com – Berharap mendapatkan bantuan Rumah Tahan Gempa (RTG) layaknya korban gempa kebanyakan, sudah tidak lagi menjadi harapan Lalu Karmawijaya, pasalnya sampai saat ini bantuan yang didambakannya tak kunjung terealisasi.

"Sekitar pukul 07:15 Wita, tahun 2018 saya menghadap ke bapak Bupati Sukiman Azmy, membawa 5 kartu keluarga (KK) untuk meminta bantuan dana rumah gempa" Tuturnya. Senin, 24/08/2020.

Ia menuturkan jika masih ada puluhan rumah di Dusun Tangluk Desa Kotaraja Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur belum pernah tersentuh bantuan dari pemerintah.

"Ada sekitar puluhan rumah yang belum pernah tersentuh" Katanya dengan muka menahan kecewa.

Karmawijaya, melanjutkan pada tahun 2018 lalu dirinya hampir 6 kali bolak balik berkoordinasi dengan pihak yang bertanggung jawab akan tetapi sampai detik ini belum ada titik terang kapan dia akan merasakan ketenangan hidup di dalam rumah, pasalnya sampai sekarang ia masih hidup di tenda.

"Hampir 6 kali saya bolak balik ke kabupaten tapi belum ada kepastian". Terangnya

Ia juga menceritakan jika bulan lalu sekitar 5 orang dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) datang melakukan survei dan verifikasi namun sampai sekarang tidak ada kejelasan.
Iapun mempertanyakan bantuan RTG yang ada di samping puing-puing reruntuhan rumahnya, sebab menurutnya rumah tersebut tidak rusak namun mendapatkan bantuan RTG.

"Memang ada dari BPBD yang datang kemarin tetapi setelah kami cek lagi ke orang yang survei, mereka belum berani memberikan kepastian, kalau begini kami merasa seolah-olah dipermainkan". Kesalnya.

Ia kembali menceritakan jika kondisi rumah yang ditempatinya bersama keluarga tidak layak huni, hal itu membuatnya sering sakit-sakitan.

"Jika ada satu kamar di rumah itu yang bisa saya tempati mungkin saya tidak akan sakit-sakitan" katanya terbata-bata.

Senada dengan Karmawijaya, Mustafa salah satu korban terdampak gempa di dusun terebut, juga menyampaikan hal yang sama, bahwa dari tahun 2018 sampai sekarang belum ada kejelasan kapan ia bisa mendapat bantuan agar bisa menempati rumahnya.

"Saya dari sejak gempa itu belum berani masuk ke rumah karena kondisinya cukup parah, jangan-jangan kalau nanti kita masuk lalu atapnya ambruk kan bahaya". Tuturnya

Dilain pihak Lalu Putra Camat Sikur ketika di konfirmasi terkait hal tersebut tidak bisa memberikan penjelasan, namun akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Danramil. "Saya akan berkoordinasi dulu dengan bapak Danramil". Tutupnya. (SN-07)
×
Berita Terbaru Update