Notification

×

Iklan

Iklan

Ketua DPRD Sebut Pemkab Belum Serius Tangani Kekeringan di Lotim

Wednesday, September 16, 2020 | September 16, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T17:32:10Z

Murnan, Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Menanggapi bencana kekeringan yang tengah melanda belasan kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Timur, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Murnan menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten belum ada upaya serius untuk menangani bencana kekeringan di Lombok Timur.

"Memang belum ada upaya serius dari pemerintah (Kabupaten) untuk menangani hal ini" ucapnya. Selasa, 15/09/2020.

Murnan menambahkan, mestinya pemerintah melakukan langkah-langkah konkret untuk memastikan ketersediaan air bersih untuk masyarakat yang melibatkan banyak orang lintas sektoral dan instansi. "DLHK, PUPR, PDAM, dan masyarakat juga harus dilibatkan" jelasnya.

Menurutnya, banyak sumber mata air yang tidak dimanfaatkan dengan optimal oleh pemerintah kabupaten Lombok Timur selama ini, di samping juga tidak ada upaya untuk melakukan penjagaan terhadap sumber-sumber air yang sudah ada.

Murnan mengaku, jauh-jauh hari DPRD sudah memperingatkan pemerintah terkait bencana ini, akan tetapi tidak digubris, meskipun sebelumnya BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) dan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)  memperkirakan akan terjadinya hal itu.

"Harusnya itu menjadi acuan untuk melakukan tindakan-tindakan antisipatif" ucapnya.

Menurutnya, ada dua hal yang perlu dilakukan pemerintah untuk mengatasi kekeringan itu, pertama ialah mengalokasikan sejumlah anggaran untuk menyuplai air bersih ke beberapa wilayah yang mengalami kekeringan. "Itu langkah untuk jangka pendek" sambungnya.

Sementara untuk jangka panjangnya, lanjutnya Murnan, pemerintah seharusnya melakukan penjagaan terhadap sumber-sumber mata air yang sudah ada dan juga menambah debit air yang ada di Bendungan Pandandure.  

"Akan tetapi, sejauh ini tidak ada upaya untuk melakukan itu. Kemarin saat rapat paripurna, kita tanya berapa anggarannya untuk konservasi vegetasi, tidak jelas, artinya kan memang tidak pernah dilakukan" kata dia.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Lombok Timur, H.M. Sukiman Azmy saat dikonfirmasi terkait hal itu mengaku bahwa selama ini pemerintah memang lambat dalam memberikan respon.

Akan tetapi, dia berjanji akan fokus untuk mengatasi hal itu dan yakin pada tahun 2021 mendatang persoalan kekeringan di Lotim harus selesai. 

Terkait jumlah kecamatan yang terdampak kekeringan, Bupati menyebutkan hanya 12 kecamatan, itupun yang parah hanya 3, di mana yang lainnya biasa saja. "Tiap-tiap kecamatan itu hanya satu dua desa yang kena" jelasnya.

Menurutnya, ada tiga kecamatan yang menjadi langganan Kekeringan tiap tahun yaitu kecamatan Jerowaru, Keruak dan Sakra. "Ini yang harus kita perhatikan dengan ekstra" ungkapnya.

Sementara untuk kecamatan Lenek, dia menilai tidak terlalu parah. Bahkan sebenarnya, masyarakat di sana tidak kekurangan air, hanya saja akses untuk menaikkannya yang cukup sulit. Karena itu ia berharap masyarakat Lenek berinisiatif untuk membeli pompa agar bisa mengalirkan air ke atas.

"Seandainya masyarakat di sana itu memiliki inisiatif, coba beli pompa dan alirkan air itu dari sungai" jelasnya sembari mengakui bahwa pemerintah juga kurang tanggap dalam mengatasi masalah kekeringan tiap tahun. (SN-05)
×
Berita Terbaru Update