Notification

×

Iklan

Iklan

PDAM Lotim Akui Pelayanan Tidak Maksimal

Thursday, September 17, 2020 | September 17, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T17:30:16Z
Foto: Lalu Sriadi, Direkrut Teknis PDAM Lombok Timur

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Timur mengakui saat ini belum bisa memberi pelayanan maksimal kepada pelanggan. "Kita akui pelayanan dari kami memang belum maksimal kepada pelanggan," tutur Lalu Sriadi, Direktur Teknis PDAM Lombok Timur saat di temui di ruang kerjanya. Kamis, 17/9/2020.

Terlebih lagi untuk wilayah Kecamatan Sakra, menurutnya walapun terdapat dua penyuplai air di Kec. Sakra yaitu sistem Loyok dan sistem Jurit. Tetapi hal tersebut masih tidak memberikan solusi yang signifikan terhadap kebutuhan air dari pelanggan.

Sriadi menjelaskan jika tahun ini akan ada penambahan sistem pasokan air dari Pemerintah Daerah (Pemda) Lotim yang bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR).

"Kerjasama tersebut akan menghasilkan penambahan pasokan air 40 liter perdetik untuk Kec. Sakra," kata Sriadi.

Selain karena faktor teknis, Sriadi juga menuturkan jika kondisi cuaca saat ini mempengaruhi tingkat ketersediaan air di wilayah Lotim. Hal itu juga ia sebutkan karena adanya penurunan debit di sumber mata air, terlebih lagi tingkat pemakaian air masyarakat yang tinggi di saat musim kemarau seperti saat ini.

"Kalau musim hujan mungkin masyarakat sedikit memakai air, tapi beda hal kalau musim kemarau. Justru masyarakat akan banyak menggunakan air pada saat ini," sambungnya.

Jumlah sumber mata air sendiri di Lotim sekarang ini ada 13, dengan penggunaan sistem zonasi yakni pembagian aliran sumber mata air berdasarkan wilayah kecamatan masing-masing.

Pada tahun 2021, Sriadi mengatakan jika akan ada penambahan sumber mata air yang saat ini sedang dalam proses oleh Pemda Lotim

Berdasarkan data yang ia pegang, jumlah pelanggan PDAM di wilayah Lotim mencapai 27 ribu, tetapi yang terdata masih aktif sebanyak 26 ribu.

"Nantinya pelanggan akan bertambah terus, karena akan ada penambahan sumber mata air tersebut," sebut Sriadi.

Terkait adanya pelanggan yang tetap membayar walapun air terkadang tidak ada yang datang dari PDAM, Sriadi mengaku jika sistem yang ada di PDAM akan terus membaca aktifitas dari water meter yang sudah di pasangkan kepada pelanggan.

"Memang dari sistem itu akan terbaca terus dari water meter yang diberikan oleh PDAM kepada pelanggan," ungkapnya.

 Di tempat yang sama Kepala Bagian Transmisi dan Distribusi (Transit) Saiful Bahri menyebut jika water meter yang telah di pasang itulah nantinya yang akan mengukur besaran tingkat bayaran dari pelanggan.

"Water meter itu nantinya yang menentukan besaran dari biaya dari pelanggan," sebut Saiful.

Tetapi, Saiful menyadari salah satu yang membuat pelanggan kurang nyaman yaitu, karena air tersebut tidak dapat di nikmati oleh pelanggan selama 24 jam penuh.

Ketika pelanggan tidak dapat pasokan air selama 24 jam, maka menurutnya perilaku dari pelanggan tersebut akan berubah. Seperti salah satunya dengan membuka keran water meter.

"Pembukaan keran water meter itu menyebabkan tidak terkontrolnya perhitungan dari water meter tersebut," ujar Saiful.

Sebab, angka di water meter tersebut bukan hanya berjalan oleh air, akan tetapi perubahan angka di water meter tersebut juga dipengaruhi oleh angin. Sehingga pelanggan yang membuka water meternya itu, angkanya akan tetap berjalan walapun tekena oleh tiupan aingin.

Ia sendiri tidak menafikkan jika hal itu yang membuat sebagian pelanggan kesal dan mengeluh atas pelayanan PDAM.

"Kami juga faham betul, kalau kemudian ada pelanggan yang mengatakan hanya membayar angin saja," akui Saiful.

Karena itulah, ia sendiri juga mengakui jika pelayanan yang di berikan oleh PDAM Lotim selama ini kurang maksimal terhadap pelanggan.

"Semoga dengan penambahan kapasitas produksi di tahun 2020, khususnya untuk wilayah selatan nantinya bisa menjadi salah satu solusi," katanya.

Adapun wilayah selatan yang dimaksud ialah Kecamatan Sakra, Kecamatan Keruak dan Kecamatan Jerowaru. Yang nantinya air yang di pasok berjumlah 120 liter perdetik.

Dengan rincian, solusi yang diberikan nantinya untuk menanggulangi persoalan air di Sakra akan di tambah 40 liter perdetik serta penambahan untuk Keruak dan Jerowaru berjumlah 80 liter perdetik.

"Untuk anggaran sendiri Pemda telah menyetujui alokasi terhadap penambahan kapasitas air tersebut," ungkap Saiful. (SN-06)

×
Berita Terbaru Update