Notification

×

Iklan

Iklan

Gali Nilai Moderasi Agama-Agama, Lakpesdam PWNU NTB Gelar Musyawarah Multi Stakeholder

Sunday, November 1, 2020 | November 01, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T16:30:07Z

Foto: Momen foto bersama semua peserta dan narasumber dan juga panitia

Lombok Timur, Selaparangnews.com  - Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengurus Wilayah Nahdlatul  Ulama (Lakpesdam PWNU) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) membuat semacam terobosoan dalam menjaga kerukunan antar dan inter umat beragama di NTB, khususnya di Kabupaten Lombok Timur.

Pada Sabtu, 31 Oktober 2020, Lakpesdam PWNU NTB mengundang puluhan tokoh Agama yang ada di Kabupaten Lombok Timur untuk saling berbagi pesan dan kesan, serta pengalaman beragamanya masing-masing.. 

Kegiatan yang digelar di Pondok Pesantren Ma’arif Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba Lombok Timur itu menghadirkan tiga narasumber utama dari tiga agama yang berbeda. Yang pertama ialah dari kalangan Agama Islam yakni Prof. Dr. H. Masnun Thahir, M, Ag, yang juga Ketua PWNU NTB, kedua dari Agama Hindu, yaitu I Made Sri Wirdiata, S. Sos, H.M.I.kom, Penyuluh Agama Hindu pada Bidang Pembinaan Masyarakat Hindu Kantor Kementerian Agama NTB dan yang ketiga ialah  dari kalangan Agama Budha, yakni Upasaka Pandita Ajjuna Aggaviro, Sekertaris Permabudhi NTB sekaligus Ketua MBI Kabupaten Lombok Barat.

Sementara untuk tokoh  Agama Lombok Timur yang hadir dalam kegiatan itu di antaranya adalah dari PCNU Lombok Timur, Majelis Ulama Indonesia  (MUI), Front Pembela Islam, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) serta Organisasi-organisasi keagamaan lainnya, seperti Muhammadiyah dan juga Nahdlatul Wathan. Termasuk FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat), FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dan juga aparat kepolisian.

Selain itu, acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah unsur pemerintahan Kabupaten Lombok Timur, seperti Drs. H.M. Juaini Taofik, M.AP, selaku Sekertaris Daerah, juga  perwakilan  dari Bakesbangpoldagri serta perwakilan dari Kantor Kementerian Agama Lombok Timur.

Ketua Lakpesdam PWNU NTB, Muhammad Jayadi, selaku  inisiator kegiatan menyampaikan, salah satu motivasi yang mendorong Lakpesdam untuk menggelar kegiatan tersebut adalah sebagai upaya untuk menjaga  kerukunan antar dan inter umat beragama di Lombok Timur. 

“kegiatan itu sebagai salah satu upaya kita untuk menjaga nilai-nilai moderasi yang ada di dalam agama-agama, agar kita tetap rukun sesama warga dan bisa hidup saling berdampingan meskipun dengan kepercayaan yang berbeda-beda,” jelasnya. Sabtu, 31/10/2020.

Karena itulah, lanjut pria yang akrab disapa Bang Jay tersebut, Lakpesdam menghadirkan sejumlah narasumber dari agama dan kelompok keagamaan yang berbeda-beda.  Dengan harapan, masing-masing tokoh yang hadir bisa saling berbagi inspirasi, gagasan, informasi dan praktik-praktik kebaikan satu sama lain, terutama yang berkaitan dengan masalah kerukunan umat beragama di dalam masyarakat.

"Harapan kami, dengan menggelar kegiatan ini, kekhawatiran kita akan terjadinya konflik sosial berlatar belakang agama bisa dihindari, atau setidaknya bisa diminimalisir," harapnya.

Sementara itu, Sekertaris Daerah Kabupaten Lombok Timur, Drs. H.M. Juaini Taofik, M.AP, menyampaikan bahwa dirinya mewakili Pemerintah sangat menyambut baik acara yang digelar oleh Lakpesdam NU tersebut.

Juaini Taofik menyebutkan bahwa harmonisasi di antara para pemeluk Agama memang merupakan suatu hal yang tidak terlihat, namun dampaknya dalam kehidupan sehari-sehari sangat dirasakan. Menurutnya, seperti apapun pembangungan fisik dilakukan oleh pemerintah, namun jika tidak diimbangi dengan pembangunan non fisik atau nlai-nilai keharmonisan antar sesama, maka akan cepat runtuh.

“Kalau pembangunan fisik itu asalkan kita punya dana, punya sumber daya dan waktu maka cepat dia terbangun, tetapi  kalau tidak diimbangi dengan upaya-upaya pembangunan non fisik, maka apa yang sudah kita bangun selama empat bulan atau setahun itu bisa rusak dalam sehari, itulah yang tidak kita inginkan,” paparnya, seusai memberikan sambutan sekaligus membuka acara.

Dirinya juga mengatakan bahwa pemupukan nilai-nilai keharmonisan seperti itu juga sesuai dengan visi-misi pemerintahan H.M. Sukiman Azmy dan H. Rumaksi, Sj. (Sukma) yang tertuang dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) tahun 2018-2023.

“Terutama pada misi kelima bahwa untuk menciptakan masyarakat yang aman, maka dibutuhkan upaya-upaya harmonisasi antar dan inter pemeluk agama yang ada,” tutupnya. (yns)

×
Berita Terbaru Update