Mataram, Selaparangnews.com – Segenap anggota Millenial NU Bintang
Sembilan menggelar konferensi Millenial NU-eConomic bertajuk Halaqah Pergerakan
Ekonomi Mikro Millenial Nahdlatul Ulama, pada Minggu, 01 November 2020, di
Rumah Makan Green Asri Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
acara tersebut dihadiri oleh kalangan muda NU dengan beragam profesi. Beberapa di antaranya adalah Ketua Pengurus
Wilayah NU NTB. Prof. Dr. H. Masnun
Thahir, Anggota DPRD Provinsi NTB, Akhdiansyah, Enterpreuner Muda Lombok Timur, Mukhlis Hasyim, Accounting, Dr. Lukman, Developers,
Nuari, CEO Go-Mayur, Solihin, Direktur Fitria Seafood Nusantara, Owner Jago
Buah dan para enterprenuer muda NU lainnya.
Saat membuka acara, Ketua PWNU
NTB, Masnun Tahir memberikan pandangan bahwa anak muda NU harus bisa menjadi
para inisiator ekonomi. Pasalnya, Indonesia merupakan negara besar yang harus
mempunyai potensi yang terus menerus harus berkembang di bidang ekonomi.
“saya apresiasi kegiatan yang
diselenggarakan oleh Milenial Bintang Sembilan ini, semoga ke depannya
anak-anak muda, khususnya anak muda NU bisa terus bersaing di dunia ekonomi,”
ungkapnya. Minggu, 01/11/2020.
Sementara itu, inisiator Milenial
NU-eConomic, Akhdiansyah, SHI berharap
dengan kumpulnya Millennial NU Bintang sembilan ini bisa memperbaiki tatanan
ekonomi daerah.
“Anak muda NU berasal daru
berbagai macam Latar belakang, tapi berkumpul jadi satu untuk memperbaiki
tatanan ekonomi daerah dan bangsa,” ungkapnya.
Pria yang akrab dipanggil Guru To’i
ini mengungkapkan tantangan pelaku bisnis ini yakni penggunaan instrumen
digital sebagai penopang kelancaran bisnisnya.
“Tantangaan untuk UKM kedepannya adalah bagaimaamna menggunakan ekonomi digital, intrumen tekonologi sangat penting dalam dunia ekonomi, Anak muda harus mampu bersaing dibidang ekonomi sehingga diharapkan bisa bersaing di daerah mapun nasional," lanjutnya.
Inisiator kegiatan ini saat
diwawancarai mengatakan tiga hal yang berhasil dirumuskan usai Conference
NU-eCONOMIC yakni terkait wadah ekonomi bersama, unit usaha dan kesepakatan membentuk
koperasi serba usaha.
“Hal pertama terbentuknya wadah
ekonomi bersama, selanjutnya wadah tersebut sebagai unit usaha mandiri dan juga
mitra bisnis usaha-usaha mikro anak muda NU NTB dan terakhir penguatan
digitalisasi sebagai instrument bisnis dewasa di kalangan millennial NU NTB,”
pungkasnya. (SN-Red)