Notification

×

Iklan

Iklan

Pendamping PKH Kecamatan Sikur Tetap Lakukan Edukasi Kepada KPM

Friday, December 25, 2020 | December 25, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T18:43:51Z

Foto: M. Husni Tamrin, Korcam PKH Sikur

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Guna memaksimalkan Program Keluarga Harapan (PKH) yang ada di Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Pendamping PKH terus melakukan edukasi terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

"Kami terus-menerus melakukan edukasi kepada masyarakat penerima agar mengetahui tujuan yang sebenarnya dari Program ini," kata M. Husni Tamrin, Koordinator Kecamatan (Korcam) PKH Sikur, pada Jum'at 25 Desember 2020.

Hal itu tentu menjadi beban tersendiri baginya bersama rekan PPKH lainnya, mengingat tujuan utama dari PKH yaitu untuk menuntaskan kemiskinan.

Namun kenyataannya di lapangan, kata dia, banyak dari kalangan masyarakat penerima yang beranggapan belum mampu. Terutama jika dilihat dari faktor ekonomi, itulah yang menjadi alasan utama masyarakat sehingga mendapatkan program tersebut.

"Banyak dari kalangan masyarakat yang merasa belum mampu dalam bidang ekonomi, sehingga kami tetap memberikan program yang diberikan dari pusat ini, tentunya dengan syarat dan ketentuan PKH," jelasnya.

Kendati demikian, ia tak memungkiri bahwa standar kemiskinan yang menjadi rujukan penerima dalam program tersebut, agak sulit dikorelasikan dengan fakta yang ada di lapangan.

Buktinya, kata Tamrin, banyak dari KPM yang berada di Kecamatan Sikur terlihat kaya jika dilihat dari hanya dari bangunan fisik yang dimiliki, akan tetapi itu sifatnya hanya musiman.

"Secara kasat mata memang terlihat kaya, namun itu bentuknya musiman," imbuhnya 

Tamrin mencontohkan terdapat KPM yang salah satu anggota keluarganya pergi merantau ke Negara Malaysia. Tentu saat masih bekerja di Luar Negeri, keluarga tersebut akan terlihat seperti orang kaya.

Namun beda halnya ketika sudah pulang, hanya beberapa persen yang berhasil ketika pulang bekerja dari Luar Negeri, sisanya akan kembali lagi menjadi seperti semula.

Sehingga itulah yang menjadi salah satu instrumen, yang menyebabkan masyarakat mendapatkan PKH. "Orang-orang ketika pergi ke Malaysia itu memang terlihat mapan, namun beda lagi ceritanya ketika mereka sudah pulang," ulasnya.

Untuk penerima PKH di Kecamatan sikur, diketahui sampai dengan saat ini yang menjadi KPM berjumlah sekitar 6.930 KPM. Dan kepada masyarakat yang dilabeliasi rumahnya, Tamrin berharap supaya mereka tidak merasa minder ataupun malu dengan hal itu.

"Ya kami berharap, KPM yang rumahnya dilabelisasi tidak merasa minder ataupun malu," pungkasnya. (fgr)

×
Berita Terbaru Update