Mataram, Selaparangnews.com –
Upaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) di “Bumi
Seribu Masjid” Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi atensi
tersendiri Polda NTB.
Kapolda NTB, Irjen Pol. Mohammad
Iqbal, S.I.K., M.H., Rabu 6 Januari 2021, menginisiasi “Silaturrahmi dan Doa
Bersama” sebagai langkah mewujudkan kedamaian bersama tokoh NU-NW, tokoh
masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat serta semua elemen masyarakat se Provinsi NTB.
Di hadapan para tokoh Pulau
Lombok tersebut, M. Iqbal menyampaikan peran penting para ulama dan tokoh
masyarakat yang menjadi kunci utama
dalam penyelesaian setiap permasalahan yang ada.
“Kami tidak bisa bekerja dengan
maksimal apabila tidak dibantu oleh semua stakeholder dan semua elemen,
sekaligus yang paling penting terutama adalah doa dan peran para ulama, para
tuan guru,” ungkap Kapolda. Rabu, 06/01/2021.
Jenderal Polisi bintang dua itu
mengatakan, hampir semua undangan dalam kegiatan silaturrahmi dan doa bersama hadir di sana
“Alhamdulillah wa syukurillah,
pagi ini kalau boleh saya mengkatakan hampir semua undangan hadir, ini sangat membahagiakan saya ,” katanya.
Dia mengaku dinasehati oleh TGH. Lalu Muhammad Turmudzi Badruddin, untuk meluruskan niat jika agar apa yang niatkan itu diridoi oleh Tuhan.
"Pak Kapolda, insya Allah
kalau niatnya baik, insya Allah, Allah akan mengatur dan menyusun apa yang menjadi
atau diniatkan,” tuturnya menirukan nasehat Datuk Bagu itu.
Mantan Kadiv Humas Polri itu
mengatakan, silaturrahmi dan doa bersama yang digelar tersebut merupakan salah satu
upaya dalam menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas).
Walopun ada dinamika di tengah-tengah masyarakat. Sebab, lanjutnya, bila semua orang sering
bersilatuhrahmi,inshaa Allah semua ada jalan keluarnya.
“Semoga dengan kita duduk
bersama, bersilaturrahmi dan berdoa, semua permasalahan akan segera mendapatkan
titik temu dan solusi. Aamiin,” harapnya.
Sementara itu, Gubernur NTB, H.
Zulkieflimansyah dalam kesempatan itu menuturkan mengenai awal kepemimpinannya. Katanya, perekonomian NTB pada kwartal III tahun 2018 paling rendah se-Indonesia, karena
bencana gempa bumI, sehingga kontraksi ekonomi berada di angka 13,39 persen pada waktu itu.
“Saya mengetahui nilai ekonomi
sebesar itu, bikin merinding. Yang terbayang adalah kemiskinan, pengangguran
tidak bisa dibendung,” ungkap pria yang akrab disapa Dr. Zul itu.
Tkan tetapi, sambungnya, berkat doa para
ulama, tuan guru, tahun yang berat itu bisa dilalui. "Saya berkeyakinan masih ada
cahaya di lorong gelap itu yang terlihat,” imbuhnya.
Perwakilan Nahdlatul Ulama (NU)
NTB TGH. Ma’rif Makmun Diranse menyampaikan terkait persoalan penggantian nama
Bandara Internasional Lombok (BIL). Pihaknya meminta agar sama-sama menempatkan
faktor kedamaian sebagai faktor utama.
“Persoalan bandara jangan diributkan, jangan sampai membenturkan pemuka-pemuka atau pimpinan NU dan NW. Karena mereka (warga NW -red) adalah sahabat atau teman,” ujarnya. sembari mengatakan bahwa Di antara NU dan NW ada hubungan emosional, ada hubungan silsilah keguruan, dan lain-lain.
Karenanya, lanjutnya, warga Nahdlatul Ulama meminta agar permasalahan nama bandara, jangan dikait-kaitkan dengan NU dan NW.
"Mari kita serahkan kepada pemerintah dan yang berwenang," sambung Pimpinan Ponpes Manhalul Ma’arif Darek itu.
Sedangkan perwakilan organisasi Nahdlatul Wathan (NW) TGH. Yusuf Makmun mengatakan, dalam kehidupan pasti beriringan dengan masalah. Namun permasalahan tidak semestinya menjadikan tercerai berai, sehingga berakhir dengan konflik sosial berkepanjangan.
Pihaknya berharap
perbedaan yang ada khususnya terkait nama bandara disikapi dengan arif dan
bijaksana.
“Semoga perbedaan jangan
menjadikan suatu masalah, karena sudah sewajarnya dalam hidup pasti ada
masalah, mari jadikan perbedaan menjadi sebuah kebersamaan,” katanya.
Terkait penggantian nama Bandara,
pihaknya meminta agar dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya serta merupakan
tugas pemerintah bersama instansi terkait lainnya.
“Soal nama bandara, kami
menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah,” tandasnya.
Tampak hadir dalam acara
silaturrahmi dan doa bersama di Lapangan Tenis Mapolda NTB tersebut, Danrem
162/Wira Bhakti Brigjen TNI A. Rizal Ramdhani, M.Han., Ketua DPRD NTB Isvie
Rupaeda, Mustasyar PBNU yang juga Pengasuh Yayasan Ponpes Qamarul Huda Bagu
TGH. Lalu Turmudzi Badruddin, Ketua MUI NTB, Prof. H. Syaiful Muslim, Ketua
PWNU NTB Prof. Dr. TGH. Masnun Tahir, M.Ag., para tokoh agama dan masyarakat
(togama) serta tokoh pemuda Lombok Tengah, para tokoh organisasi NW, dan para
Pejabat Utama (PJU) Polda NTB. (Red)