Pasalnya, pemuda Dusun tersebut membuat tempat tongkrongan bernama "Remmoba Coffee" yang bernuansa kekinian, dengan menggunakan konsep Vintech yakni mengadopsi gaya cafe-cafe klasik.
Tak tanggung-tanggung, tongkrongan yang baru seumur jagung tersebut bisa meraup omzet ratusan ribu perharinya. Dengan dikelola oleh 14 Pemuda Dusun Monggal Bawaq, yang berlokasi di pasar umum Desa Genggelang.
"Kami bersama dengan 14 Pemuda lainnya, sadar akan potensi yang dimiliki oleh Dusun kami yang ternyata kaya dan melimpah," ucap Ahmad Murdani, selaku salah satu inisiator penggerak "Remmoba Coffee", pada Rabu 13 Januari 2021.
Adapun menu suguhan khas dari tongkrongan tersebut, yaitu kopi khas yang langsung diambil dari kebun di Dusun Monggal Bawaq. Kemudian diracik langsung di tempat, serta dibumbui dengan suasana alam yang sejuk dan dingin khas pegunungan.
Beberapa menu andalan dari "Remmoba Coffee" di antaranya seperti kopi ala Moka Pot, Vietnam Drip, dan beberapa minuman hangat lainnya. Menu hangat menjadi salah satu pilihan disebabkan karena letak geografis Desa Genggelang sendiri yang berada di antara gugusan Gunung Rinjani.
Murdani menceitakan, awal mula idenya itu tercetus karena melihat potensi di tanah kelahirannya yang sering sia-sia.
Padahal, kata dia, Dusun Monggal Bawaq memiliki potensi perkebunan yang tergolong istimewa, seperti menghasilkan kopi, coklat, vanili, cengkeh dan hasil kebun lainnya yang tidak akan didapati di tempat lain.
"Kemarin kami awalnya menjual bubuk kopi saja, tapi setelah berkembang dan didukung oleh pemerintah, akhirnya sedikit demi sedikit menjadi tongkorngan," tuturnya. (fgr)
