Notification

×

Iklan

Iklan

Standar Permintaan Yang Ideal Kepada Tuhan

Friday, March 19, 2021 | March 19, 2021 WIB Last Updated 2021-03-19T11:37:33Z

Oleh: Ust. Achmad Yani*

 

خير ما تطلبه منه ما هو طالبه منك

"Permintaanmu yang paling baik kepada Allah SWT adalah apa yang Allah SWT minta kepadamu" Hikmah 85 Kitab Al-Hikam


Opini - Hal yang paling baik dan yang paling utama dari permintaanmu kepada Allah SWT adalah apapun yang Allah SWT tuntut kepadamu, apa saja itu? Yaitu istiqamah, konsern dan terus menerus berada di jalur 'ubudiyyah kepadaNya.


Sebab, di posisi ini, lebih baik untukmu dari pada permintaan yang berdasarkan kepentingan dan keinginanmu, baik perihal duniawi ataupun ukhrawi. Karena yang demikian itu masih terdapat kepentingan yang disandarkan pada dirimu sendiri (masih belum murni dipersembahkan untukNya, pen).


Demikian narasi syekh al-Syarqawi dalam menjelaskan aporisma yang digubah oleh Syekh Ibnu  'Athaillah di atas.


Kutipan terminologi 'ubudiyyah (عبودية) yang tertera di atas, bisa dipahami dari sisi sufistik dengan mengacu pada istilah-istilah yang sering digunakan oleh kaum sufi. Semisal guru mulia Abd. al-Razzaq al-Kasyani, salah satu karyanya, Mu'jam al-Istilahat al-Sufiyyah (معجم اصطلاحات الصوفية) menyebutkan ubudiyyah itu dimiliki oleh mereka yang selalu memperbaiki hubungannya dengan Allah SWT, hanya untukNya dalam menempuh suatu perjalanan --spiritual-pent..


Pemaknaan yang lebih mudah dipahami adalah pengertian dari syekh Ali al-Jurjani, salah satu rekam jejak dari kitab yang beliau wariskan adalah Mu'jam al-Ta'rifat (معجم التعريفات). Berisi rangkaian-rangkaian istilah berikut definisi per-kata yang sering digunakan dalam beberapa demarkasi pengetahuan seperti ilmu fiqh, tasawwuf, filsafat, bahasa, logika, nahwu, sharf, 'arudh dan balaghah. Menurutnya, ubudiyyah bermakna memenuhi janji, menjaga dari hal-hal yang terlarang, ridha terhadap apa yang ada serta sabar terhadap apa yang tidak dimilikinya.


Ada perbedaan yang signifikan antara ibadah (عبادة), ubudiyyah (عبودية) dan abudah (عبودة). Pertama; melaksanakan perintah Allah SWT pada derajat Islam (الإسلام). Orang seperti ini --ketika melakukan ritual religiusitasnya-- tidak dapat hadir bersamaNya kecuali sedikit sekali, sekalipun diupayakan dengan cara-cara yang melelahkan.


Kedua; menjalankan perintahNya pada derajat Iman (الإيمان). Dia adalah orang yang hadir bersama Allah SWT. Mula-mula, dari balik tirai yang tebal hingga akhirnya --hadir bersamaNya-- dari balik tirai yang tipis. 

Setelah itu sampailah pada tingkatan ketiga, abudah (عبودة) yaitu; menunaikan perintahNya pada derajat Ihsan (الإحسان). Tidak ada dalam pandangan seorang hamba, kecuali Allah SWT semata. Dia adalah orang yang memandang Allah SWT secara nyata melalui mata batin dan cahaya keyakinannya. Demikian tiga klasifikasi syekh Ayman Hamdi dalam kitab beliau, Qamus al-Mushthalahat al-Sufiyyah ( قاموس المصطلاحات الصوفية).


Selain itu semua, Permintaan terbaik bagi seorang hamba kepada Tuhannya adalah harapan memperoleh ridha Allah SWT dan selamatnya ketaatan dari segala apa yang dapat menggugurkan penghambaan serta pelayanan kepadaNya.


Pesan syekh Baras al-Kindi  untuk mengahiri tulisan ini:
اطلب من الله توفيقا لخدمته # فخير مايطلب ان يرضاه مولاه
"Mintalah kepada Allah SWT pertolongan untuk tetap melayaniNya, karena yang terbaik adalah meminta apa yang Dia ridha"


*Lurah Pondok Pesantren Luhur Baitul Hikmah, Kepanjen, Kabupaten Malang

×
Berita Terbaru Update