 |
| Foto: Purni Susanto, Kepala Seksi Kurikulum SMA Dikbud NTB |
Mataram, Selaparangnews.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam waktu dekat ini akan resmi membuka beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) Terbuka.
Seperti dijelaskan Purni Susanto, Kepala Seksi Kurikulum SMA Dikbud NTB bahwa saat ini ada enam sekolah yang siap untuk membuka Sekolah terbuka. Enam sekolah itu katanya sudah melengkapi persyaratan, mulai dari data peserta didik, jadwal mengajar, dan jadwal pembagian tugas maupun tutor-tutor yang akan mengajar.
"Sekolah yang sudah siap itu di antaranya adalah SMAN 1 Pringgarata, SMAN 2 Jonggat, SMAN 1 Praya Timur, SMAN 4 Sumbawa, SMAN 1 Kempo, SMAN 2 Manggalewa, dan SMAN 2 Sanggar," Sebutnya satu-persatu saat diKonfirmasi via telepon. Minggu, 25/04/2021.
SMA terbuka itu, kata dia, akan dilaunching langsung oleh Kepala Dikbud NTB bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). "Dilaunching nanti pada tanggal 02 Mei, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional di Kantor Dikbud NTB," imbuhnya.
Adapun tujuan dibukanya SMA terbuka tersebut, lanjut Purni, ialah untuk mendukung salah satu program Gubernur untuk NTB Gemilang. "salah satu visinya pak Gubernur kan NTB cerdas dan sehat," ungkapnya.
NTB cerdas ini, katanya, diterjemahkan di Dikbud itu dengan cara meningkatkan angka partisipasi Sekolah. Jangan sampai, lanjutnya, ada siswa yang berhenti sekolah akibat Pandemi Covid-19 atau karena membantu orang tua dam faktor banyaknya siswa yang menikah di usia dini.
"Namun bukan berarti mereka menikah Kemudian pupus masa depannya, kita masih bisa memberikan dia harapan melalui SMA Terbuka ini, asalkan usianya tidak lebih dari 21 tahun, adapun Masyarakat yang umurnya 22 tahun ke atas bisa mengikuti paket C," jelasnya.
Purni juga menjelaskan bahwa ada tiga sistem Pembelajaran yang akan terapkan oleh setiap sekolah yang membuka sekolah SMA terbuka. "Untuk sistem belajarnya, mereka belajarnya nanti ada yang dominan Online dan ada dominan tatap muka, dan juga ada yang balance online dan tatap muka," tuturnya seraya mengatakan bahwa yang sistem balance antara online dan tatap muka ini ialah setengahnya online setengahnya lagi tatap muka dan sekolahnya pun tidak mesti datang ke sekolah yang mengadakan.
Apalagi, kata dia, jika lokasinya jauh dari sekolah, maka bisa saja siswa mengadakan Pertemuan di rumah ataupun balai pertemuan.
Ia juga memaparakan kelebihan dari SMA terbuka tersebut, untuk para guru yang kekurangan jam untuk sertifikasi, itu bisa di klaim Jam mengajar di SMA terbuka untuk mengajukan usulan tunjungan sertifikasinya.
"Itu yang pertama, keunggulan yang kedua ialah Ijazah yang dimiliki anak-anak yang sekolah di SMA terbuka ini sama dengan ijazah sekolah reguler, misalnya nanti kalau dia menginduk di sekolah SMA Pringgarata maka ijazahnya itu tertulis ijazah SMA Negeri 1 Pringgarata," tutupnya. (Izi)
