Notification

×

Iklan

Iklan

Menko PMK Muhadjir Effendy Resmikan Wisata Literasi di Lombok Timur

Saturday, August 13, 2022 | August 13, 2022 WIB Last Updated 2022-08-13T11:25:30Z

Screenshot Menko PMK RI Muhadjir Effendy (kanan) menghadiri acara peluncuran buku karya Lengkap Bung Hatta Jilid ke 8 yang dirangkaikan dengan peresmian Sunrise Land Lombok sebagai wisata literasi di Lombok Timur

 

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Effendy meresmikan wisata Literasi Sunrise Land Lombok, Dusun Montong Meong, Desa Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Jum'at kemarin, 12 Agustus 2022 secara virtual via Zoom. 


Peresmian wisata literasi itu merupakan rangkaian dari acara Launcing Buku Karya Lengkap Bung Hatta Jilid ke 8 yang diinisiasi oleh LP3ES Jakarta yang bekerja sama dengan Sunrise Land Lombok dalam mengembangkan pariwisata berbasiskan literasi di Indonesia.


Dalam sambutannya, Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa Bung Hatta bukan hanya tokoh proklamator dan pahlawan nasional, melainkan juga intelektual dan bapak koperasi nasional.


Konsep ekonomi kerakyatan yang dicetuskan oleh Bung Hatta yang salah satunya dimanifestasikan melalui koperasi dan telah terbukti mampu menjadi pilar ekonomi bangsa. "Sebab koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya berdasarkan prinsip-prinsip gotong royong dan kekeluargaan," ucapnya.


Dan dalam implementasi sistem ekonomi kerakyatan, lanjut Menko PMK, gagasan tentang destinasi wisata berbasis literasi yang merupakan sebuah inovasi dan kredibilitas yang diprakarsai oleh LP3ES dan Sunrise Land Lombok perlu mendapatkan dukungan dan dorongan sebagai wujud kepedulian bangsa terhadap potensi kekayaan sumber daya alam nasional.


"Dari inisiasi pengembangan destinasi wisata berbasis literasi ini, kontribusi positif, khususnya bagi pertumbuhan domestik regional bruto untuk kabupaten Lombok Timur dan pertumbuhan ekonomi nasional pada umumnya, bisa tercipta," pungkasnya.


Sementara itu, Direktur Sunrise Land Lombok Qori Bayyinaturrosyi menyebutkan bahwa Bung Hatta adalah paket lengkap sebagai seorang negarawan yang jujur, lugu, cerdas, sederhana, dan daftar ini masih bisa dibuat lebih panjang.


Dari beberapa daftar tersebut, sambung Founder Infinity Bookstore ini, bahwa Bung Hatta merupakan pembaca dan penulis kelas berat. "Itulah sebabnya, beliau bisa dikategorikan sebagai intelektual," imbuhnya.


Kata Qori, Bung Hatta bisa mengkritik pandangan Marxisme, namun, dia sama sekali tidak menganggap 'kiri' tidak berguna. Bung Hatta, kata dia, malah berkunjung ke Skandinavia, dan dari situ ia memperoleh inspirasi perihal koperasi.


"Hari ini, semangat itu bisa diejawantahkan dalam usaha-usaha masyarakat, milik kelompok, bukan individu, seperi Sunrise Land Lombok (SLL)," terangnya.


Usaha-usaha masyarakat, seperti SLL, kata Qori memerlukan pojok literasi. Sebab, membaca itu mencerdaskan. Jadi, ini seperti sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Orang-orang bisa berwisata, meningkatkan wawasan dengan membaca, dan membawa manfaat kepada SLL.


"Sebagai contoh, jika pengunjung literasinya meningkat, bahkan menginternalisasi pengetahuan yang mereka dapat dari membaca, maka SLL tidak perlu membuat papan nama atau memberikan pengumuman arti penting kebersihan di destinasi wisata,"   singkatnya. (Yns)

×
Berita Terbaru Update