Notification

×

Iklan

Iklan

Capaian Penanganan Stunting di Lotim Kian Meningkat, Kepala BKKBN Yakin Bakal Terus Naik

Tuesday, September 20, 2022 | September 20, 2022 WIB Last Updated 2022-09-20T12:15:52Z

Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy menjelaskan progres penanganan stunting di Lombok Timur (Foto: PKP Lombok Timur) 

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Salah satu isu dalam percepatan penurunan angka stunting di Indonesia adalah meningkatkan konvergensi, Intervensi sensitif dan spesifik. Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting mengingatkan pentingnya konvergensi program dan kegiatan dalam mencapai target penurunan stunting tahun 2024 menjadi 14 persen.

Lombok Timur memiliki 152.696 keluarga berisiko stunting dari 255.891 keluarga sasaran (59,67 persen). Sementara itu jumlah sasaran pendampingan sebanyak 9.970 calon pengantin, 25.887 ibu hamil dan 25.887 ibu pasca salin.  

Bupati Kabupaten Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy pada acara Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Bergerak yang berlangsung secara hybrid Selasa (20/09/2022), menyampaikan tahun 2018 angka stunting di Lombok Timur mencapai 47 persen dan berhasil turun menjadi 17 persen hingga pekan kedua September. 

Dari 10 Kabupaten Kota yang ada di Provinsi NTB, Lombok Timur berhasil mencapai urutan ke-6 dari sebelumnya di posisi ke-9. Mengoptimalkan penurunan itu Bupati juga meminta arahan kepala BKKBN yang hadir pada kegiatan tersebut secara daring.

Keberhasilan Lombok Timur menurunkan prevalensi stunting tersebut mendapat apresiasi Kepala BKKBN Republik Indonesia Hasto Wardoyo. Ia mengaku bangga kepada Lombok Timur karena sebelumnya kabupaten ini memiliki angka stunting yang lebih tinggi di antara kabupaten lainnya. 

Ia yakin, tahun ini posisi Lotim akan naik. Dalam arahannya ia mengingatkan keberhasilan upaya penurunan stunting adalah dengan bergotong-royong dan penekanan pada upaya pencegahan, ”gotong-royong bersama masyarakat dan seluruh jajaran, baik swasta maupun pemerintah itu menjadi kunci yang penting,” ujarnya. 


Menurutnya upaya pencegahan relatif lebih mudah dibanding penanganan, begitu pun penanganan stunting untuk usia di bawah dua tahun.

Kepala BKKBN juga meminta mengoptimalkan berbagai potensi yang ada, termasuk dana alokasi khusus (DAK).

Sementara itu Kepala Dinas P3AKB H. Ahmat dalam laporannya menyampaikan Kabupaten Lombok Timur memiliki 3.063 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari bidan, kader PKK dan kader KB yang tersebar di 21 kecamatan dan 254 desa/kelurahan.  Ia optimis Lombok Timur dapat meraih target 14 persen sesuai target nasional.

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Wanita itu diisi pula penandatanganan komitmen sekaligus dikukuhkannya Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy sebagai Orang Tua Asuh Pencegahan Stunting oleh Kepala BKKBN RI. Selain itu Ketua TP PKK Hj. Hartatik Sukiman Azmy dinobatkan sebagai duta pencegahan stunting di kabupaten Lombok Timur, sementara Ketua GOW Hj. Siti Kudsiah Rumaksi sebagai duta pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, dan Ketua Dharma Wanita Hj. Siti Nurhidayati Juaini Taofik sebagai duta Gender Champion Lotim.

Kegiatan yang dihadiri pula jajaran OPD teknis, dan Forkopimda ini diikuti pula oleh kepala desa, camat, PLKB, kader, dan seluruh pemangku kepentingan. (SN/PKP Lombok Timur) 

×
Berita Terbaru Update