 |
| Taupik Hidayat, Ketua Presidium Aliansi Pemuda Nusantara |
"Jangan ada lagi politik pecah belah, politik identitas yang negatif, jangan ada upaya untuk membawa isu sara hanya untuk kepentingan meraih simpati publik agar dipilih dan sebagainya," kata Taupik melalui siaran tertulis yang diterima media ini. Selasa, (13/12/2022).
Lebih jauh Taupik Hidayat menjelaskan bahwa Politik Pilpres ke depannya harus mengutamakan pertarungan ide dan gagasan besar membangun NKRI, agar Visi indonesia Ema 2050 dapat tercapai dengan ukuran-ukuran yang jelas.
"Bukan malah sebaliknya, membangun narasi narasi kebencian yang berakhir dengan perpecahan anak bangsa," kata dia.
Menurutnya, harga yang harus dibayar terlalu besar jika hanya untuk meraih kekuasaan dengan cara mengorbankan persatuan anak bangsa yang sudah terbangun dari Sabang - Merauke.
"Cukup sudah kita dipertontonkan politik Pilpres Kemaren yg menurut saya sangat meresahkan, adanya diksi Cebong dan Kampret seolah membelah masyarakat dan residunya hari ini masih terasa di publik," jelas Taupik.
Begitu juga dengan residu Pilkada DKI, imbuhnya, jangan sampai dibawa dan ditarik ke dalam situasi pilpres 2024.
"Kami menolak Segala bentuk kampanye yang membangun narasi politik perpecahan dan kebencian yang akan menjerumuskan kita kedalam kubangan hitam yang dalam," pungkasnya sembari mengajak untuk membangun Indonesia untuk lebih baik lagi dengan cara yang lebih santun. (SN)
