Notification

×

Iklan

Iklan

Minta Tolong Soal Lahan, Operator Desa Suela Dipecat Tiba-Tiba, Kades: Bukan Karena itu!

Sunday, May 28, 2023 | May 28, 2023 WIB Last Updated 2023-05-28T14:20:26Z

Kepala Surat Pemecatan Isnaeni sebagai Operator Desa Suela

SELAPARANGNEWS.COM - Operator Desa Suela, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur Muhammad Isnaeni mengaku kaget saat dirinya tiba-tiba menerima surat pemecatan sebagai Operator Desa dari Kepala Desa. 


Rupanya, surat pelengseran dirinya itu berawal dari sikapnya yang protes terhadap upaya penertiban lahan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten di samping RSUD Selaparang. 


Isnaeni merupakan salah satu keluarga dari yang mengelola lahan pemerintah tersebut selama puluhan tahun. Bersama keluarga yang lain, Ia turut merasa keberatan lahan yang sudah digarap Keluarganya selama puluhan tahun itu ditertibkan oleh pemerintah daerah secara tiba-tiba tanpa adanya pemberitahuan. 


Berangkat dari rasa kecewa itu Isnaeni meminta tolong kepada pemerintah Desa Suela supaya lahan yang selama ini digarap oleh keluarga itu tidak diambil semuanya.


Namun alih-alih dibantu, dirinya justru menerima surat pemecatan pertanggal 24 Mei 2023 dengan nomor surat 141/19/KEP.KADES/2023.


"Tiba tiba saya di berikan surat pemberhentian sebagai operator desa dengan alasan saya melalaikan tugas," kata Isnaeni kepada Selaparangnews.com. Minggu (28/05/2023). 


Sebenarnya, kata Isnaeni, pihaknya sudah rela lahan yang dikelola keluarganya itu di ambil, namun Ia minta supaya diluruskan saja dengan pagar pembatas RSUD Selaparang. "Sisanya itu kita harapkan untuk tempat mencari nafkah keluarga, mungkin kita mau jualan atau apalah," harapnya. 


Sementara itu, Kepala Desa Suela Rosydi membantah tudingan bahwa pihaknya memecat Muhammad Isnaeni karena melakukan protes terhadap penertiban lahan dan penggusuran yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur.


"Itu tidak benar, yang jelas bukan karena penolakan lahan itu, karena murni dia melalaikan tugasnya dan tidak loyal terhadap pimpinannya," terangnya dikonfirmasi terpisah di hari yang sama. 


Ia mengaku, Isnaeni sempat meminta bantuan untuk mencari solusi terkait persoalan dengan Pemkab Lotim itu. Namun, kata dia, hal itu bukan wewenang Pemerintah Desa, karena lahan itu benar milik Pemerintah Kabupaten.


"Pada saat pak Bupati datang itu saya sedang tidak di Kecamatan Suela, jadi dia beserta keluarganya yang langsung berbicara dengan pak Bupati," terangnya.


Pemkab Lotim, kata Kades, telah memberikan solusi bahwa keluarganya akan diberikan tali asih sebesar Rp. 20 juta. Awalnya, akan diberikan sebesar Rp. 15 juta, tapi itu ditolak dan ditawarkan lagi Rp. 20 juta tapi tetap ditolak. 


Kades mengungkapkan bahwa Pemerintah Desa pernah ditawari oleh Pemerintah Kabupaten untuk menghibahkan tanah tersebut, namun ditolak, karena merasa bahwa nantinya ia tidak bisa berbuat adil kepada warganya. 


Terahir Rosydi menegaskan bahwa pemecatan Isnaeni sebagai operator Desa sama sekali bukan karena lahan tersebut, melainkan karena dia terlalu banyak mengurus masalah itu, sehingga ia lupa dengan tugasnya. "Jadi dia tidak fokus mengerjakan yang seharusnya dikerjakan untuk menunjang pelayanan data SIK NG," tutupnya. (Izi)

×
Berita Terbaru Update