Notification

×

Iklan

Iklan

Bupati Sukiman Bertemu Warga Suela Yang Kuasai Lahan Pemda di Samping RSUD Selaparang

Monday, May 29, 2023 | May 29, 2023 WIB Last Updated 2023-05-29T01:09:58Z

Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy (Kopiah Putih paling depan) bersama Kasat Pol PP Selamet Alimin (bersandar di tiang sebelah kiri) menemui warga Suela yang menguasai lahan Pemkab yang ada di samping kiri RSUD Selaparang

SELAPARANGNEWS.COM - Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy akhirnya bertemu dengan warga Suela, Kecamatan Suela, yang menguasai lahan milik pemerintah daerah yang ada di pinggir jalan di samping RSUD Selaparang. Sabtu siang lalu, (27/05/2023), di kompleks RSUD Selaparang. 


Dalam pertemuan itu Bupati menyampaikan bahwa pihaknya ingin menertibkan tanah Pemerintah Kabupaten, bukan tanah warga tersebut. Katanya, banyak tanah pemda yang akan ditertibkan, tidak hanya tanah seluas 12 are tersebut. 


Karena itu, Bupati mempertanyakan keinginan warga yang bersangkutan ketika lahan yang sudah ditempati itu ditertibkan. Kata Bupati,pihaknya sudah memberikan tali asih sebesar Rp. 5 juta. "Apalagi, uang tali asih kan sudah, Rp. 5 Juta," kata Bupati. 


Setelah mendengar permintaan warga, Bupati menutup tawarannya di angka Rp. 15 Juta yang sebelumnya hanya Rp. 5 juta. Sebelumnya Bupati juga menawarkan kepada warga untuk menggunakan jasa appraisal untuk menghitung nilai tali asih yang akan diberikan. 


Namun karena warga enggan berbicara, hanya menyampaikan keluhan bahwa mereka sudah lama menempati lahan itu, serta kesulitan untuk mendapatkan tempat baru untuk anak-anak dan saudaranya, maka Bupati tetap tegas akan memberikan tali asih kepada warga sebesar Rp. 15 juta. 


"Sudah itu saya tambah Rp. 10 juta, kalau mau, ambil, kalau tidak ya syukur, saya tidak keluar uang," ujarnya lalu pergi ke lokasi lahan untuk melihat alat berat yang sedang bekerja. 


Sebelumnya, salah satu istri warga yang menguasai lahan itu mengatakan bahwa ada 9 orang yang menguasai lahan itu, salah satunya adalah suaminya bernama Supriadi. Ia mengaku bahwa Pemerintah Kabupaten sudah memberikannya uang pembongkaran sebesar Rp. 5 juta. Namun soal tali asih belum diterima. 


Katanya, sudah sering pemerintah bersama pol PP ingin menggusur lahan tersebut, namun karena selalu dihalangi akhirnya tidak pernah jadi dilakukan. Tapi hari itu, penggusuran bisa dlakukan oleh Pemerintah Kabupaten lantaran tidak ada orang di sana, mereka sebagai orang yang sudah lama menempati lahan tersebut tidak tahu hal itu. 


"Ya memang kita dikasih tahu akan dilakukan penggusuran, tapi kita akan mempertahankannya agar tidak digusur semuanya," ujarnya. 


Ia menyebutkan bahwa lahan tersebut sudah ditempati selama puluhan tahun, yang diwarisi dari orang tua suaminya. "Sudah lebih 40 tahun kita di sini," imbuhnya seraya menyebutkan bahwa lahan itu sebelumnya dibangun bengkel las dan oven. (Yns) 

×
Berita Terbaru Update