Notification

×

Iklan

Iklan

Diduga Hina Desa Kerumut - Pringgabaya, Cuitan Sejumlah Akun Facebook Ini Viral di Medsos

Saturday, August 5, 2023 | August 05, 2023 WIB Last Updated 2023-08-05T06:28:56Z

Tangkapan layar komentar para netizen di Facebook

SELAPARANGNEWS.COM - Sejumlah Akun Facebook Viral dan menjadi bulan-bulanan warga Desa Kerumut setelah diduga menulis kata-kata yang tidak pantas terhadap Desa Kerumut, Kecamatan Pringgabaya. Sabtu, (05/08/2023).


Tulisan sejumlah netizen yang membuat warga Desa Kerumut menjadi berang dan geram itu berkaitan dengan rute gerak jalan Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2023.


Berdasarkan jadwal dari panitia yang sudah beredar luas di media sosial rute pelepasan peserta gerak jalan tidak lagi dimulai dari Apitaik dan Finish di Markas Polsek Pringgabaya seperti sebelum-sebelumnya, melainkan akan start dari SMPN 4 Pringgabaya yang ada di Desa Kerumut, dan finish di Pasar Pringgabaya.


Karena itulah kemudian sejumlah akun Facebook merasa kecewa dan menulis kata-kata yang tidak seharusnya.


 "Sedaaaaaa... Nyalah gen besalin, bebodo gen manto (Hancur, Tidak ada gunanya berpakaian, yang nonton adalah hantu -red)," tulis salah satu akun bernama Yuli Apriani. Akun lain bernama Ani Rizki menimpali dengan menulis: "Sangkan, manjur JK klembinta mehongna (Iya, apalagi baju kita mahalnya,"


Bahkan ada juga yang menyebut Desa Kerumut sebagai tempat orang memandikan kerbau dan mengatakan bahwa dengan adanya start gerak jalan dari Desa Kerumut membuat Desa Kerumut lebih maju. 


"Kanso lekan dengan mandik kaok lekan ta (kenapa kita mulai dari tempat orang memandikan kerbau -red)," tulis akun atas nama Lidiya. 


"Ino kek bagus, maju Kerumut kecil, (baguslah, biar Desa Kerumut maju sedikit -red)," tulis akun atas nama nurhasanah. 


Dugaan kata-kata hinaan itu juga diduga dilontarkan oleh akun atas nama Ris Rias Pengantin yang mengatakan bahwa kalau start dimulai dari Kerumut (SMPN 4 Pringgabaya -red) maka yang menonton hanya orang gila. "Paling dengan gile luek tono manto ite, (Palingan orang gila yang banyak di sana menonton kita -red)," tulisnya di kolom komentar. 


Bahkan akun atas nama Ris Rias Pengantin itu membuat status di Akun Facebooknya bahwa dirinya wajar kecewa dengan adanya perubahan lokasi start gerak jalan tersebut. 


Menanggapi cuitan netizen yang tidak setuju adanya perubahan lokasi start gerak jalan tersebut, warga Desa Kerumut ramai-ramai memposting ulang komentar-komentar miring itu sembari melontarkan kata-kata balasan bahwa Desa Kerumut bukan Desa terbelakang seperti yang mereka katakan. 


Sejumlah akun juga mencoba menjelaskan bahwa perubahan lokasi start gerak jalan adalah kebijakan pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur dan Pemerintah Kecamatan Pringgabaya. 


Sehingga, jika ada yang tidak setuju dengan kebijakan itu, maka mereka harus protes kepada mereka, termasuk Kepada panitia penyelenggara, bukan menyindir Desa orang lain.


Dikonfirmasi terkait perubahan lokasi start dan finish Gerak Jalan itu, Camat Pringgabaya Habirudin mengatakan bahwa itu merupakan kesepakatan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopincam) Pringgabaya yang sudah diketahui dan dimaklumi oleh seluruh sekolah dan peserta. 


Adapun alasan memilih lokasi itu, kata dia, berdasarkan surat edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lombok Timur yang meminta supaya penyelenggaraan lomba gerak jalan peringatan hari kemerdekaan Indonesia tahun 2023 tidak boleh menggunakan jalan negara. 


"Atas dasar itulah kita sepakat untuk mengambil start di SMPN 4 Pringgabaya yang ada di Desa Kerumut dan finishnya di Pasar Pringgabaya," jelasnya dikonfirmasi lewat telpon. 


Habirudin menjelaskan alasan pemerintah melarang menggunakan jalan negara, supaya tidak mengganggu pergerakan kendaraan-kendaraan besar yang melaju di jalan negara, terutama yang lalu-lalang dari Pelabuhan Kayangan dan Mataram atau Lombok Barat. 


"Jadi kalau mobil-mobil besar itu macet kan macet semua jadinya, kegiatan ekonomi pun bisa terhambat, itulah yang ingin dihindari pemerintah sehingga dilarang menggunakan jalan negara," kata Camat. 


Lagi pula, kata dia, hanya tahun ini saja ada kebijakan seperti itu, kemungkinan tahun depan akan berubah lagi rutenya, bahkan bisa saja ditiadakan. "Bisa saja nanti ditiadakan," pungkasnya. (Yns). 

×
Berita Terbaru Update