 |
| Mahasiswa KKN ITKA dan Warga usai gotongroyong pembangunan masjid di desa Jeringo |
SELAPARANGNEWS.COM - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Institut Teknologi dan Kesehatan Aspirasi (ITKA) bersama warga Dusun Rembiga dan Dusun Pesiringan, Desa Puncak Jeringo, Kecamatan Suela, melaksanakan gotong royong pembangunan masjid, Jumat (18/07/2026). Kegiatan ini menjadi bagian dari pengabdian mahasiswa sekaligus bentuk sinergi nyata dalam pembangunan fasilitas keagamaan.
Kegiatan gotong royong melibatkan kerja fisik seperti pengangkutan material, pengecoran lantai, hingga pembersihan area sekitar. Semangat kebersamaan antara mahasiswa dan warga tampak menguatkan proses pembangunan yang menjadi pusat ibadah dan kegiatan sosial masyarakat setempat.
Ketua Kelompok KKN ITKA, Ahmad Danial Hariadi, menyebut bahwa kegiatan ini merupakan kontribusi aktif mahasiswa dalam mendukung pembangunan desa, khususnya dalam aspek spiritual masyarakat.
“Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pembinaan dan kegiatan sosial. Kami hadir untuk membantu dan menjadi bagian dari proses ini,” ujarnya.
Partisipasi mahasiswa disambut antusias oleh warga. Di sela kegiatan, masyarakat menyampaikan harapan besar agar pemerintah daerah turut memberi perhatian terhadap kelanjutan pembangunan masjid yang saat ini masih dalam proses.
“Kami sangat berharap perhatian dan bantuan dari Bapak Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, dan anggota DPR agar masjid ini bisa segera rampung dan digunakan secara maksimal oleh warga,” ungkap salah satu tokoh masyarakat Dusun Rembiga.
Saat ini, proses pembangunan masih bergantung pada swadaya masyarakat yang terbatas. Dukungan dari pemerintah dinilai sangat krusial untuk percepatan penyelesaian, terutama dalam pengadaan bahan bangunan dan fasilitas pendukung.
Program gotong royong ini menjadi awal dari rangkaian kegiatan mahasiswa KKN ITKA yang akan berlangsung selama 45 hari di Desa Puncak Jeringo. Selain mendukung pembangunan fisik, mahasiswa juga akan terlibat dalam program pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat ini menunjukkan bahwa dengan kerja sama dan dukungan lintas sektor, pembangunan desa yang berkelanjutan dapat terwujud. Dukungan nyata dari pemerintah diharapkan menjadi penggerak utama agar semangat gotong royong ini membuahkan hasil optimal bagi seluruh warga. (SN)
