![]() |
| Peluncuran Warnapas Akademi |
SELAPARANGNEWS.COM - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) NTB meluncurkan sebuah program inovatif dan revolusioner bertajuk: Warnapas Akademi.
Program ini merupakan sistem tata kelola pembinaan baru yang secara resmi mengintegrasikan dunia pendidikan tinggi dengan pembinaan di lembaga pemasyarakatan, mewujudkan sistem pembinaan yang modern dan humanis bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Peluncuran program tersebut berlangsung meriah di sela kegiatan Car Free Day (CFD) di Teras Udayana, Mataram, Minggu (02/11/2025), dan disaksikan oleh berbagai elemen masyarakat, pejabat pemasyarakatan, serta para rektor perguruan tinggi di NTB.
“Warnapas Akademi” merupakan gagasan yang bertujuan membangun ekosistem pembinaan WBP berbasis pendidikan, moral, dan keterampilan kerja. Melalui peluncuran ini, Kanwil Ditjenpas NTB menandatangani Nota Kesepakatan (MoU) dengan delapan perguruan tinggi terkemuka di NTB, yang akan menjadi mitra strategis.
Perguruan tinggi yang terlibat meliputi: Universitas Mataram (Unram), Universitas Bumigora, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Mataram, Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor, Universitas Al-Azhar (Unizar) Mataram, dan Universitas Gunung Rinjani (UGR).
Kepala Kanwil Ditjenpas NTB, Anak Agung Gde Krisna, menjelaskan bahwa “Warnapas Akademi” adalah bentuk transformasi besar dalam dunia pemasyarakatan.
“Ini adalah sistem pembinaan baru yang menghubungkan dunia pendidikan dengan lembaga pemasyarakatan. Kami ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa warga binaan bisa dibina untuk menjadi pribadi yang produktif dan berdaya guna,” ujar Agung Krisna.
Ia menambahkan, peluncuran yang digelar di area publik seperti CFD sekaligus menjadi ruang untuk menunjukkan hasil karya WBP kepada masyarakat, sebagai bukti nyata bahwa pembinaan di lapas telah menghasilkan produk kreatif bernilai ekonomi. Tujuannya adalah membantu WBP agar lebih mudah diterima saat reintegrasi sosial.
Siap Menjadi Pilot Project Nasional
Menurut Agung Krisna, Warnapas Akademi akan menjadi wadah kolaborasi untuk memberikan pembinaan kepribadian, pendidikan formal maupun nonformal, serta pelatihan keterampilan kerja.
“Kita ingin warga binaan memiliki kemampuan yang memadai, baik untuk bekerja di perusahaan maupun untuk membuka usaha sendiri. Dengan demikian, mereka bisa mandiri setelah keluar dari lapas,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa program ini adalah pilot project untuk sistem pembinaan nasional. "Warnapas Akademi adalah langkah awal menuju sistem pembinaan yang lebih modern dan terukur. Jika berhasil, kami siap merekomendasikan agar program ini diterapkan di seluruh Indonesia,” tandasnya.
Dukungan penuh datang dari akademisi. Rektor Universitas Mataram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusomo, menyambut baik inisiatif tersebut dan menilai langkah ini sebagai bentuk nyata dari pendidikan inklusif.
Peluncuran “Warnapas Akademi” menjadi tonggak penting, diharapkan mampu mengubah paradigma masyarakat terhadap WBP — dari stigma negatif menjadi simbol harapan dan perubahan.
“Kita ingin warga binaan tidak hanya bebas secara fisik, tapi juga merdeka dalam pikiran dan memiliki kemampuan untuk menentukan masa depannya,” pungkas Anak Agung Gde Krisna dengan optimis. (SN)
