Notification

×

Iklan

Iklan

GTT di Lotim Kecipratan Paket Sembako JPS Gemilang

Saturday, June 20, 2020 | June 20, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T19:23:55Z

Foto: Lalu Khidlir selaku Kacab Dikbud Lotim (Jum'at, 19/06/2020)

Lombok Timur, Selaparangnews.com -  Sebanyak 1.062 Paket sembako Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, untuk pertama kalinya menyasar tenaga Guru Tidak Tetap (GTT) yang ada di wilayah Kabupaten Lombok Timur. 

Sebagimana diakui oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim, L. M. Hidlir bahwa pembagian paket sembako untuk Guru Tidak Tetap itu merupakan yang pertama kalinya setelah sebelumnya hanya jadi penonton ketika ada pembagian kepada tenaga Pegawai Tidak Tetap (PTT) di sekolah.

"Sebelumnya pernah, tapi itu untuk Pegawai Tidak Tetap (PTT) di  sekolah, seperti tenaga administrasi. Tapi Masak pegawai saja yang dapat sementara guru tidak" ketusnya. Jum'at (19/06/20). 

Lalu Khidlir menyampaikan bahwa kuota JPS Gemilang untuk para Guru Tidak Tetap di Lotim ialah sebanyak 1.062 paket, yang akan disalurkan melalui masing-masing sekolah tempatnya mengajar. Adapun isi paket itu ialah beras satu karung ukuran 10 kilogram dan satu buah bingkisan. 

"Kita dapat 1.062 paket. Isinya satu karung beras dan sebuah bingkisan yang berisi kue kering satu kotak, ikan teri satu keresek dan beberapa item lainnya" sebutnya.

Lalu Khidlir melanjutkan bahwa distribusi  sembako itu akan dilakukan melalui masing-masing sekolah. Oleh karenanya, dia meminta semua kepala sekolah SMA, SMK dan SLB  datang ke kantor cabang Dinas Dikbud Lotim untuk mengambil paket sembako tersebut supaya disalurkan kepada para guru tidak tetap yang mengajar di sana.

"Makanya kita panggil semua kepala sekolah, terutama SMA, SMK dan SLB untuk mengambil paket itu sesuai jumlah pengajar tidak tetap yang terdaftar di sekolah mereka masing-masing" kata dia.

Adapun kriteria guru yang bisa mendapatkan bantuan itu, lanjutnya, selain jadi pengajar honorer dia juga harus terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

"Selain jadi guru tidak tetap, dia juga harus terdaftar di Dapodik. Serta bersedia membuat surat pernyataan bahwa dia tidak pernah mendapatkan bantuan apapun selam ini" jelasnya.

Lalu Khidlir berharap dengan bantuan ini setidaknya bisa mengurangi pengeluaran para guru honorer itu, meskipun tidak begitu banyak. "Ya paling tidak bisa sedikit mengurangi pengeluaran. Kalau hidup berdua dengan istrinya mungkin cukup untuk satu bulan"  tutupnya. (SN-05)
×
Berita Terbaru Update