Notification

×

Iklan

Iklan

Pemdes Dianggap Tidak Transparan, Pemuda Gelar Demonstrasi

Tuesday, June 16, 2020 | June 16, 2020 WIB Last Updated 2021-04-29T18:57:46Z


Foto: Tampak Pemuda Desa Toya sedang menggelar aksi di depan masjid Toya

Lombok Timur, Selaparangnews.com – Sejak digelontorkannya bantuan dalam berbagai bentuk dan jumlah, mulai dari Pusat, Provinsi, Daerah sampai Desa yang diperuntukkan bagi warga terdampak Covid-19, yang dalam realisasinya menyisakan banyak persoalan, hal ini juga terjadi di Desa Toya, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur. Pemuda Desa Toya mengaggap Pemdes Toya tidak transparan terhadap data penerima bantuan sosial, atas hal itu Pemuda Desa Toya menggelar aksi demontrasi menuntut perbaikan data agar warga yang membutuhkan bisa mendapatkan bantuan.

perwakilan Pemuda Toya, Burhanuddin dalam orasinya meneriakkan, dalam penerimaan bantuan sosial baik itu, PKH (Program Keluarga Harapan), BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), BST (Bantuan Sosial Tunai), BLT DD (Bantuan Langsung Tunai), JPS (Jaringan Pengaman Sosial) Gemilang dan JPS APBD Kabupaten Lombok Timur ini, banyak sekali kita lihat dan temukan data ganda, oleh karna itu kita minta kepada Pemerintah Desa untuk segera verifikasi data tersebut mengingat banyak masyarakat kita yang belum mendapatkan bantuan.

“Dari bantuan sosial seperti, PKH, BPNT, BST, BLT DD, JPS Gemilang dan JPS APBD Kabupaten Lombok Timur ini, banyak sekali kita lihat data yang double, untuk itu kita minta kepada Pemerintah Desa agar segera melakukan verifikasi agar semua masyarakat bisa mendapatkan bantuan”, ucapnya, di depan masjid Toya, saat melakukan orasi, Selasa, 16/06/2020.

Ia juga mendesak agar Pemerintah Desa transparan dengan menempelkan nama-nama penerima bantuan di papan pengumuman supaya masyarakat bisa melakukan kroscek terhadap penerima bantuan sosial tersebut, dan ia juga menegaskan agar Pemdes memberikan data penerima bansos dalam bentuk hard file dan soft file, supaya bisa ditempel ditiap-tiap gang, tegasnya

Aksi Pemuda Toya ini tidak hanya menyoal Bansos Covid-19, namun ia juga mendesak Pemdes agar segera menyelesaikan permasalahan air bersih tanpa embel-embel pembayaran.

“Kami minta penjelasan Pemerintah Desa untuk menjelaskan dasar hukum penjualan tanah milik Negara yang didusun Pertemuan (Lendang Manto) dan tanah penyangga mata air yang ada di aik lomak”, pintanya.

Sementara itu, Kepala Desa Toya, Hanah menyampaikan, dalam penerimaan bantuan tersebut masih banyak warganya yang belum terakomodir, namun saat ini ia sudah mengajukan warga yang belum mendapatkan bantuan ini agar mereka juga bisa diakomodir kecuali, ASN, TNI/Polri.

“Saya akui sekitar 590 Kepala Keluarga yang ada di Desa toya ini belum mendapatkan bantuan sosial tersebut, dan saat ini kita sudah mengajukan nama-nama masyarakat kita yang belum mendapatkan bantuan, semoga mereka semua bisa dapat bantuan, kecuali ASN, TNI/Polri”, ucapnya.

Perlu diketahui Desa Toya terdiri dari Sembilan Dusun, dengan jumlah KK sebanyak 2.681 Kepala Keluarga. Adapun rincian yang mendapatkan bantuan ialah, Program PKH sebanyak 644 KK, Program BPNT sebanyak 139 KK, Program BST sebanyak 379 KK, BLT DD sebanyak 381 KK, JPS Gemilang sebanyak 131 KK, dan JPS APBD II Kabupaten Lombok Timur sebanyak 452 KK, sedangkan yang belum dapat sama sekali sekitar 590 Kepala Keluarga.

Sementara  diketahui bahwa adanya masyarakat yang mendapatkan bantuan ganda, sekitar 30 orang, namun mereka yang mendapat bantuan ganda harus memilih salah satu dari jenis bantuan yang didapat, dkemudian pilihan bantuan yang dilepas akan dialihkan kemasyarakat yang belum mendapatkan bantuan sosial. (SN-04)

×
Berita Terbaru Update