![]() |
Foto: Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd, Wakil Gubernur NTB Saat Memberikan Sambutan di Acara Launching JPS Gemilang Tahap III di Desa Loyok |
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Acara Launching Jaringan Pengaman Sosial (JPS) Gemilang Tahap III yang berlokasi di Desa Loyok, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur langsung dinahkodai oleh Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dari Pemerintah Provinsi NTB. Kegiatan tersebut juga di hadiri oleh Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy yang menyambut langsung di tempat acara.
Adapun dalam perencanaannya, JPS Gemilang tahap III ini akan didistribusikan kepada masyarakat sebanyak 120.000 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 110.130 KK berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan 9.870 Non-DTKS di seluruh wilayah NTB. Sedangkan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Lombok Timur sendiri mendapatkan 43.920.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur NTB menjelaskan bahwa dalam keadaan saat ini masyarakat dihadapakan dengan dua hal yakni berkeinginan untuk mengamankan diri sendiri atau produktif di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Pilihannya mau aman atau mau produktif karena belum adanya vaksin untuk bertahan dari serangan Covid-19 ini, jadi kita pilih keduanya saja", tandasnya.
Memang dalam situasi saat ini keamanan kesehatan tubuh menjadi prioritas dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Akan tetapi produktifitas masyarakat juga tidak kalah pentingnya, mengingat penopang kebutuhan hidup masyarakat juga harus tetap diakomodir agar tetap produktif untuk menghidupi pekerkonomian keluarganya. Untuk itulah kedua opsi tersebut harus dipilih keduanya agar bisa menjadi solusi di tengah serangan Covid-19.
Ia juga tetap menghimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
"Solusinya Nurut Tatanan Baru (NTB) yang di anjurkan dari pemerintah dengan selalu mentaati prokes yang ada, seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan jaga jarak", anjurnya.
Perempuan yang akrab di sapa Umi Rohmi ini juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Lombok Timur tidak boleh lengah melihat angka penyebaran Covid-19 yang sudah mulai terkendali di wilayah tersebut.
"Lombok timur ini sudah bisa terkendali cuman tidak boleh lengah, harus tetap disiplin terutama jangan sampai anak-anak kita terpapar nantinya oleh Covid-19 itu", imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut juga Ia memaparkan kenapa di Lotim dalam pendistribusian JPS Gemilang tersebut data penerimanya selalu meningkat dari tahap awal sampai dengan tahap ke III ini.
"JPS Gemilang ini kuota penerimanya tergantung proporsi jumlah penduduk, dan itulah kenapa di Lotim ini banyak yang dapat itu karena penduduknya juga setara dengan pulau sumbawa", tandasnya
Di tempat yang sama, Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy menerangkan jika Desa Loyok sendiri merupakan satu dari sekian banyak Desa yang berpotensi di wilayah Lotim. Baik dalam segi sektor pariwisata, kerajinan tangan atau pengembangan Sumber Daya Manusianya (SDM)
"Desa Loyok ini bagian dari 254 Desa yang punya potensi dapat kita banggakan. Dan itulah kenapa acara launching JPS Gemilang tahap III ini dilaksanakan di tempat ini", ucapnya.
Tidak lupa pula Ia menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi NTB yang telah membantu pemulihan dalam segala jenis sektor khususnya di Lotim.
"Alhamdulillah berkat pesanan dari Provinsi ini geliat sektor pariwisata khususnya di Desa Loyok ini mulai mengalami perkembangan dari yang sebelumnya terpuruk dengan adanya dampak Covid-19 dan sekarang sudah mulai berangsur-angsur pulih kembali", ulasnya sambil diiringi tepuk tangan warga sekitar.
Ia juga selalu menganjurkan kepada masyarakat penerima bantuan JPS Gemilang tahap III ini agar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar tujuan dari pemberian bantuan tersebut juga sesuai dengan apa yang diinginkan pemerintah NTB khususnya lagi Pemda Lotim.
Penting juga diketahui bahwa dari pendistribusian paket JPS Gemilang dari tahap awal sampai dengan tahap ketiga ini selalu mengalami kenaikan kuota untuk penerimanya.
"Distribusi 50 ribu tahap awal ternyata dirasa kurang, tahap kedua 60 ribu juga masih dirasa kurang dan tahap ketiga ini sekarang mencapai 100 ribu lebih yang akan dapat, berarti tetap ada penambahan dari tahap-tahap sebelumnya", pungkasnya. (SN-06)