Notification

×

Iklan

Iklan

RAMBAS Gedor Kantor Desa Montong Baan Selatan

Wednesday, July 8, 2020 | July 08, 2020 WIB Last Updated 2021-04-20T13:16:23Z
Foto: Gerakan Masyarakat Montong Baan Selatan (Rambas) saat orasi di depan kantor Desa Montong Baan Selatan

Lombok Timur, Selaparangnews.com
– Puluhan masyarakat Desa Montong Baan Selatan yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Montong Baan Selatan (Rambas) melakukan aksi unjuk rasa di kantor Desa Montong Baan Selatan menuntut transparansi pihak Desa yang dianggap saat ini masih banyak yang disembunyikan.

Tuntutan transparasi tersebut terbagi menjadi tiga hal yaitu mengenai data penerima bantuan Covid-19, transparansi lajur penggunaan dana Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan pengawasan yang masih lemah dari keuntungan Pendapatan Asli Desa (PAD).

"Tiga tuntutan kita sekarang ini terkait transparansi yaitu transparansi penerima bantuan Covid-19, berapa anggaran dari dana Bumdes, dan ke mana arah dari keuntungan PADes itu", terang Lalu Muh. Suryadi selaku Korlap.

Dalam orasinya, Ia menyebutkan bahwa adanya ketidak jelasan dalam hal penerima bantuan Covid-19, karena sebelumnya masyarakat sudah dijanjikan akan mendapatkan bantuan, tetapi nyatanya dari pihak Desa tiba-tiba merespon bahwa masyarakat tersebut tidak jadi mendapatkan bantuan.

"80 jiwa yang belum dapat sudah dijanjikan, tapi kemudian kenapa pihak Desa mengatakan kalau mereka ada yang tidak berhak mendapatkan", protesnya.

Selain itu juga, Ia mempertanyakan anggaran dana untuk Bumdes. Karena saat ini masyarakat tidak tahu ke mana arah dana Bumdes yang selama ini dikucurkan oleh pemerintah kepada Bumdes.

"Setiap tahun suntikan dana dikucurkan untuk Bumdes tapi tidak menuai hasil yang signifikan", tegasnya.

Demikian halnya dengan alur dari penggunaan keuntungan PADes selama ini yang di yakini oleh masyarakat bahwa keuntungannya itu sangat banyak tapi tidak pernah ada laporan ke mana arah dari keuntungan PADes tersebut.

"Desa kaya tapi hasil PADesnya entah ke mana", sambungnya.

Di atas panggung orasi juga di tegaskan oleh Mukhtar Kholidi selaku Kordum bahwa Bumdes sering sekali di jadikan kambing hitam oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan meminjam uang di Bumdes kemudian hilang entah ke mana.

"Sebagai bentuk protes kita terhadap Desa, kita harus usut tuntas dana Bumdes yang sering dipinjam oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab", terangnya.

Ia juga mengingatkan kepada pihak Desa agar jangan hanya dari lingkaran Desa saja yang tahu tentang kebijakan Desa, akan tetapi masyarakat yang seharusnya sebagai pucuk utama harus mengetahui malah tidak pernah dilibatkan.

"BPD hari ini 0% karena tidak pernah mengikut sertakan masyarakat Desa dalam musyawarah, jangan sampai Desa menutup-nutupi hal yang seharusnya ditahu oleh masyarakat Desa"

Sementara itu, Kepala Desa Montong Baan Selatan Jumasih, menjawab persoalan data penerima bantuan Covid-19. Ia mengatakan jika pemerintah pusat terlalu memberikan waktu yang sempit dalam hal pendataan warga, sehingga pihak Desa terpaksa mengambil langkah dengan mendata warganya yang berkategori paling miskin.

"Kami juga di Desa tertekan dengan waktu, seperti contoh Jaringan Pengaman Sosial  (JPS) gemilang itu hanya 24 jam tenggak waktu yang diberikan untuk update data terbaru", jawabnya ketika di depan masyarakat.

Ia sendiri mengakui bahwa program "Safari Jumatan" yang diharapkan bisa mendata terbaru dalam hal kategori masyarakat tidak pernah terealisasi dengan baik.

Lain hal lagi, terkait mengenai simpang siurnya anggaran yang dikelola oleh Bumdes setempat selama ini masih dalam tahap evaluasi. Kades menambahkan jika Bumdes di Desanya baru berumur tiga tahun. Untuk itulah ia mengharapkan berbagai pihak agar terus mengkawal kekurangan yang ada ditubuh Bumdes itu sendiri, tuturnya.

Pihak Desa melalui ketua Bumdes juga merincikan bahwa dari total anggaran Bumdes dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2020 ini berjumlah 314 juta. Tentu dengan anggaran yang begitu banyak pihak Bumdes sudah melakukan prosedur sesuai standar untuk penyaluran anggarannya.

Di tempat yang sama, Lalu Putra selaku Kepala Camat Sikur terus menghimbau agar masyarakat yang menyampaikan aspirasinya bisa dengan damai dan kondusif tanpa adanya keributan.

"Ini merupakan ibadah jadi mari kita sama-sama selesaikan dengan duduk bersama dan saling mengisi kekurangan", pintanya.

Peserta aksi juga berjanji jika tuntutannya tidak dipenuhi hari ini, maka mereka akan melanjutkan aksi berikutnya yang mengerahkan masa lebih banyak lagi.

"Jika aspirasi kami tidak digubris sekarang, kami berjanji akan mendatangkan masa aksi yang lebih banyak lagi, bahkan berjilid-jilid", sorak masa aksi. (SN-06
×
Berita Terbaru Update