Notification

×

Iklan

Iklan

Pokdarwis Lingkoq Caffe, Konsisten Jaga Keaslian Air Terjun Sarang Walet

Tuesday, August 18, 2020 | August 18, 2020 WIB Last Updated 2021-04-13T09:57:31Z
Foto: Ucapan Selamat Datang Dan Lokasi Air Terjun Sarang Walet

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Apakah Anda pernah berkunjung ke wisata Air Terjun Sarang Walet yang ada di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur? Kira-kira kesan apa yang pertama kali Anda rasakan saat berada di areal wisata itu?

Barangkali Anda akan berpikir bahwa tidak ada apa-apa di sana. Karena memang, lokasi Air Terjun tersebut dikelilingi oleh kawasan persawahan  yang hijau dan berundak-undak.

Akan tetapi, siapa sangka, di antara kompleks persawahan yang membentang itu terselip sebuah Pancuran Air yang cukup besar dan dingin, airnya memancar dari jurang yang tak terlalu tinggi, Air Terjun Sarang Walet cukup banyak dikunjungi orang dan menjadi primadona bagi tamu mancanegara.

"Kami memang sengaja tidak membuatnya terlalu mewah, yang kami lakukan hanya memperbaiki jembatan ke sana itu" tutur salah satu anggota Pokdarwis Lingkoq Caffe, Desa Kembang Kuning bernama Teguh. Selasa 18/08/20, saat ditanya bagaimana rencana Pokdarwis ke depan dalam mengembangkan spot wisata tersebut.

Teguh menjelaskan, Pokdarwis Lingkoq Caffe bukan tak memiliki konsep wisata yang baik dan megah, akan tetapi menjaga kualitas dan keaslian tempat itu juga merupakan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Dan memang, lanjutnya, justru hal-hal semacam itulah yang digemari oleh para wisatawan dari luar negeri yang selama ini cukup banyak datang ke sana. "Di sini kan banyak bule (turis asing), mereka biasanya lebih tertarik pada tempat-tempat yang masih alami seperti ini" kata dia.

Teguh menambahkan, semenjak terjadinya Pandemi Covid-19 merebak hampir di seluruh dunia, kuota pengunjung Air Terjun Sarang Walet mulai berkurang. Apalagi, tempat-tempat wisata sempat ditutup sementara oleh pemerintah.

"Sebelum terjadinya Pandemi Covid-19, tiap hari selalu ramai" ujarnya sembari mengatakan bahwa mayoritas pengunjung itu adalah para wisatawan mancanegara.

Dia mengaku, Pokdarwis Lingkoq Caffe selaku pengelola  wisata Air  Terjun Sarang Walet lebih memprioritaskan pengunjung mancanegara itu dari pada masyarakat lokal.

Apa sebab? Di samping karena lokasi dan akses  ke sana terlalu sempit, juga karena mereka datang dari jauh yang belum tentu bisa datang lagi di kemudian hari. Sementara masyarakat lokal bisa datang kapan saja mereka mau.

"Untuk masyarakat lokal, kami buatkan waktu khusus" jelasnya.

Mengenai alasan mengapa nama Sarang Walet disematkan pada Air Terjun itu, Teguh mengatakan, karena lokasinya berada pada sebuah lorong sungai yang tidak terlalu luas yang sepintas terlihat seperti Gua. Di ceruk-ceruk Gua itulah,  masih terdapat bekas-bekas Burung Walet membangun sarang di sana.

"Kenapa dinamakan Air Terjun Sarang Walet? Karena banyak Sarang Walet di sana" ucapnya singkat.

Memang, dibanding dengan tempat-tempat wisata pada umumnya, tak ada yang terlalu istimewa di wisata Air Terjun Sarang Walet itu kecuali keasliannya sebagai karya alam yang dalam hemat Teguh, airnya bersumber dari mata air yang ada di sekitar sana.

Salah satu pengunjung asal Desa Padamara bernama Diawan mengaku tak terlalu takjub dengan Air Terjun Sarang Walet tersebut. Baginya itu adalah tempat yang biasa. "Saya baru pertama kali ke sini" jelasnya.

Beda halnya dengan Abdul Aziz, pengunjung lain asal Desa Lenek Baru yang mengaku cukup senang bisa ke tempat itu.

"Konsep wisata seperti ini memang lebih digemari oleh orang luar negeri, karena rerata orang-orang itu sudah lelah dengan kehidupan Kota yang bising dan panas" ketusnya.

Mahasiswa Universitas Hamzanwadi itu melihat bahwa apa yang dilakukan oleh Pokdarwis setempat merupakan kelihaian dalam melihat peluang. Mereka tak perlu melakukan banyak hal, tempat pemandian yang masih alami justeru bisa menjadi lahan bisnis untuk menghasilkan uang dan lapangan kerja. "Menurut saya, konsep ini cukup bagus" tutupnya. (SN-05)
×
Berita Terbaru Update