Notification

×

Iklan

Iklan

Penyuluh Agama Lotim Diminta Meminimalisir Konflik Beragama

Wednesday, September 2, 2020 | September 02, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T18:08:02Z

I Made Nuadi, Ketua Panitia Balai Diklat Kemenag Denpasar, Bali ketika di temui di kantor Kemenag Lombok Timur
Lombok Timur, Selaparangnews.com – Diklat moderasi agama yang dilaksanakan oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Denpasar di Kemenag Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat bertujuan untuk meminimalisir konflik beragama di wilayah Lotim. “Peran penyuluh agama harus maksimal setelah Diklat ini,” pinta I Made Nuadi, Ketua Panitia Balai Diklat Kemenag Denpasar – Bali. Rabu, 2/9/2020.

Ia menerangkan, kegiatan tersebut sebagai upaya merangkul masyarakat Lotim yang notabenenya tidak semua beragama Islam.

Tentu nilai-nilai yang diajarkan dalam Pancasila, bisa terealisasi dengan baik ketika masyarakat sudah menerapkan inklusi sosial beragama pada pola hidupnya.

Peran dan fungsi ke 40 penyuluh agama yang di Diklat saat ini, agar bisa menerapkan asas Bhineka Tunggal Ika.

“Jangan sampai masalah sedikit, bisa menjadi masalah yang besar ketika dimasukkan dalam prinsip-prinsip agama,” kata Nuadi.

Pelaksanaan kegiatan Diklat terlaksana di Lotim, karena di Lotim sendiri sering terjadi konflik yang bersinggungan dengan agama. “Ini angkatan ke depalan,” ungkap Nuadi.

Sikap perorangan karena beda agama, sering sekali menjadi masalah besar ketika dibenturkan dengan faham keagamaan.

Untuk itulah peran penting penyuluh agama dalam hal ini harus sama-sama berkomitmen untuk menyebar luaskan nilai-nilai dasar dari agama itu sendiri.

“Agar kita bisa hidup damai bersama dengan perbedaan,” harap Nuadi. Ia melanjutkan, pada dasarnya tujuan masyarakat Indonesia khususnya yang berada di Lotim itu sama. Tapi, untuk mencapai tujuan tersebut tentu dengan jalan yang berbeda-beda.

“Intinya, kita bersama-sama agar menjauhkan Indonesia dari konflik beragama,” sambungnya.

Marjan, selaku penyuluh agama dari Kecamatan Sikur menerangkan jika Diklat tersebut sangat bermanfaat bagi penyuluh agama di wilayah Lotim.

“Materi yang kita dapatkan, tentunya sesuai dengan takaran konflik yang sering terjadi di wilayah masing-masing,” kata Marjan. (SN-06)
×
Berita Terbaru Update