Notification

×

Iklan

Iklan

Pulihkan Ekonomi Nasional, Ini Tindakan OJK

Wednesday, September 9, 2020 | September 09, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T17:51:02Z


Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK ketika konferensi pers melalui kanal youtube OJK
Jakarta, Selaparangnews.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi salah satu instrumen penting untuk pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19. "Program pemulihan ekonomi nasional sejauh ini berjalan sesuai rencana," kata Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK saat konferensi pers melalui akun resmi OJK. Selasa, 8/9/2020.

Hal tersebut mengacu pada sejumlah perkembangan sektor ekonomi yang mulai positif. Adapun indikator kestabilan sektor jasa keuangan sampai dengan saat ini dipengaruhi oleh pasar saham pertanggal 26 Agustus 2020 kemarin, ditutup menguat di level 5.340,33 dan sejak 8 juli 2020 IHSG konsisten diatas 5.000.

Ada juga pada pertumbuhan kredit perbankkan meningkat sebesar 1.53% years on years, serta profil risiko lembaga jasa keuangan masih terjaga pada level yang masih manageable Non Performing Loan (NPL) Net tercatat sebesar 1,12% dan rasio Non Performing Financing (NPF) sebesar 5,5%.

Terdapat juga faktor liquiditas perbankkan yang terus mengalami peningkatan dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) 8,53% years on years dan konsolidasi perbankkan yang diperkuat oleh daya saing dalam menghadapi pandemi.

"OJK telah mengeluarkan semua instrumen untuk membantu pemulihan ekonomi nasional, baik sektor informal, UMKM atau sektor usaha lainnya," sebut Santoso.

Bahkan kalau program yang dikeluarkan oleh OJK tersebut belum dirasa maksimal, maka akan dikeluarkan amunisi program lainnya yang sudah di rencanakan oleh OJK.

Salah satu pengembangan sektor industri melalui OJK yakni dengan menerapkan konsep digitalisasi untuk mempercepat akselerasi pemulihan ekonomi nasional

Untuk itulah OJK terus-menerus menerapkan transformasi digital sampai dengan saat ini. Karena dengan optimalisasi digital, sangat mempengaruhi kinerja industri jasa keuangan.

Heru Kristiyana selaku Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankkan OJK juga mengatakan jika di masa pendemi seperti saat ini, orang akan lebih memanfaatkan digitalisasi dibandingkan dengan cara konvensional.

"Sebagai contoh saja, saat ini orang tidak berani membuka rekening atau mengambil uang secara langsung ke perbankkan. Mereka lebih memilih secara digital," tandas Heru.

Untuk itulah, peran transformasi digital sangat dibutuhkan saat sekarang ini. OJK sendiri dalam hal ini akan terus memantau dampak pandemi global terhadap perusahaan jasa keuangan. Guna untuk memulihkan perekonomian nasional. (SN-06)

×
Berita Terbaru Update