Notification

×

Iklan

Iklan

Bappeda Sebut Indeks Toleransi Umat Beragama di Lombok Timur Cukup Bagus

Saturday, October 3, 2020 | October 03, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T17:09:04Z

Foto: Muh. Fauzan, Sekertaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lombok Timur 

Lombok Timur, Selaparangnews.com – Indeks toleransi antar dan inter umat beragama di Kabupaten Lombok Timur dinilai cukup baik oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lombok Timur.

Sebagaimana disampaikan Sekertaris Bappeda, Muh. Fauzan, penilaian itu didasarkan pada hasil kajian yang dilakukan Bappeda bersama sejumlah peneliti dari Lembaga Nusa Tenggara Institut.

"Berdasarkan kajian kita di Lombok Timur secara umum indeks toleransi antar dan inter umat beragama cukup bagus meskipun ada beberapa hal yang masih kurang" ungkapnya, Kamis, 01/09/2020.

Adapun poin yang masih kurang itu, lanjutnya ialah aspek kerjasama Pemerintah Daerah dengan para pemeluk agama tersebut.

Pernyataan itu dibenarkan Sulaiman, Ketua Tim peneliti Lembaga Nusa Tenggara Institut. Menurutnya, dari beberapa dimensi yang dijadikan indikator dalam melakukan penilaian selama empat bulan itu, aspek kerjasama merupakan yang paling rendah, padahal aspek itu merupakan yang paling dekat dan kuat untuk mengukur indeks toleransi itu sendiri.

Sulaiman menjelaskan, ada lima dimensi yang dijadikan indikator dalam penelitian itu, pertama ialah persepsi masyarakat tentang toleransi, kedua aspek kerjasama pemerintah dengan masyarakat, ketiga  dan keempat ialah sikap masyarakat dan pemerintah terhadap toleransi itu sendiri, dan yang terakhir ialah harapan masyarakat terhadap pemerintah terkait dengan toleransi tersebut.

“Temuan kami di lapangan menunjukkan bahwa masyarakat sangat berharap intervensi pemerintah dalam masalah toleransi ini” susulnya.

Sulaiman menjelaskan, teknik penelitian dilakukan secara kualitatif dan kuantitaif.  untuk memperoleh data lapangan, katanya, dia bersma timnya melakuakn survei menggunakan selebaran yang berisi pertanyaan-pertanyaan (angket) yang disebar di sepuluh kecamatan yang ada di Lotim.

“Sepuluh kecamatan itu kita klasterisasi menjadi bagian Selatan, Tengah dan Utara” jelasnya.

Sepuluh Kecamatan yang dijadikan sampel itu, sambungnya,  dipilih berdasarkan kecamatan yang paling beragam, baik dari segi agama maupun organisasi keagamaan dan kemasyarakatannya.

Data yang diperoleh itu kemudian diberikan nilai untuk melihat bagaimana indeks toleransi di Lombok Timur. berdasarkan itu, rata-rata indeks toleransi menunjukkan angka yang cukup tinggi, meskipun, indeks toleransi dalam satu agama jauh lebih tinggi dengan toleransi antar agama.

“Rata-rata di Lombok Timur Itu indeks toleransinya cukup tinggi” ujar Sulaiman sembari menegaskan bahwa indek toleransi internal umat satu agama jauh lebih tinggi dibanding toleransi antar umat yang beda agama.

Kendati hasil kajiannya menunjukkan nilai rata-rata yang bagus, akan tetapi, kata Sulaiaman, masih ada aspek yang belum mencapai nilai sempurna. karena itulah potensi intoleransi bisa muncul kapan saja.  

“Tapi kita tahu, peristiwa-peristiwa intoleransi yang mengemuka selama ini bersifat sesaat, tidak terjadi terus-menerus” tegasnya. 

Namun demikian, sambungnya, hasil kajian yang dilakukan itu tetap peniting sebagai pengetahuan dasar pemerintah dalam mengambil langkah dan kebijakan selanjutnya. 

“Inilah pentingnya kajian semacam ini dilakukan, dalam rangka mengantisipasi potensi-potensi itu” tutup Sulaiman sambil mengatakan bahwa draf hasil kajiannya itu sudah diserahkan ke Bappeda Lotim, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil dan menentukan kebijakan. (yns)

 


×
Berita Terbaru Update