Notification

×

Iklan

Iklan

Dua SMA di Lotim Diubah Jadi SMK

Monday, November 30, 2020 | November 30, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T18:50:35Z
Foto: H. Mashun, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur


Lombok Timur, Selaparangnews.com - Sesuai dengan harapan dari mayoritas masyarakat Lombok Timur, H. Mashun selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur mengungkapkan ada penambahan dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Lotim, yang sebelumnya sekolah tersebut berbasis Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri.

Pihaknya saat ini sedang melakukan proses perubahan SMAN menjadi SMKN di dua tempat, yakni di SMAN 2 Masbagik menjadi SMKN 1 Masbagik dan SMAN 1 Jerowaru menjadi SMKN 1 Jerowaru.

"SMK 1 Masbagik itu berlokasi di SMA 2 Masbagik, kemudian SMK 1 Jerowaru yang lokasinya di SMA 1 Jerowaru itu," sebutnya. Senin, 30/11/2020.

Namun untuk menunggu proses perubahan tersebut, kata Mashun saat ini kedua SMK baru itu masih bercampur dengan SMA. Percampuran tersebut akan berlaku sampai dengan 2023, atau dengan kata lain SMK itu terealisasi penuh setelah menunggu seluruh lulusan dari peserta didik yang masih berjenjang SMA.

"Setelah 2023, atau semua lulusan SMA itu keluar. Maka barulah kedua SMK itu menjadi khusus SMK," ujarnya.

Alasan dari perubahan tersebut ia katakan sebagai penerapan atas tuntunan oleh masyarakat sekitar, yang menginginkan perkembangan dari kurikulum yang berbasis kemampuan atau skill. Sebab, di lokasi SMK baru itu memang banyak masyarakat yang menginginkan siswa/i langsung bekerja setelah lulus dari jenjang tingkat sekolah tersebut.

Berdasarkan data yang ia pegang saat ini, di Lotim terdapat SMK Negeri dengan total jumlah 12 (setelah ditambah dua SMK baru) dan SMK Swasta ada 79. Sedangkan sampai dengan saat ini terdapat 41 SMA Negeri dan 23 SMA Swasta.

Dengan begitu, memang ia akui bahwa SMA saat ini masih mendominasi di wilayah Lotim. Namun, dengan adanya penambahan dua SMK itu menjadi salah satu alternatif solusi yang diinginkan oleh masyarakat.

Kondisi yang demikian, memang menurut Mashun serapan dari tenaga kerja yang diambil dari alumni SMK masih rendah sampai dengan sekarang ini. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya alumni SMK yang melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya yakni perguruan tinggi.

"Ketimbang tidak bekerja, mereka dipersipakan memang untuk kerja akan tetapi lapangan kerja masih terbatas. Itulah yang menyebabkan banyak alumni SMK yang melanjutkan studinya," jelasnya.

Dirinya tak memungkiri, jika yang menjadi salah satu kendala serapan tenaga kerja dari alumni SMK, yaitu kurangnya perusahaan besar yang berada di Lombok. Terlebih lagi di Lotim yang belum memiliki perusahaan-perusahaan besar.

Penyaluran kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik yang berasal dari SMK diharapkannya bisa berpadu dengan dunia bisnis. Supaya antar alumni SMK dan perusahaan bisa membangun kerjasama yang baik, untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) pekerja di perusahaan tersebut.

Ia mengatakan bahwa dunia usaha dan lembaga pendidikan SMK tidak bisa dipisahkan, karena dunia usaha juga membutuhkan kemampuan yang matang ketika merekrut tenaga kerja. Sehingga, dunia kerja dan alumni SMK nantinya bisa saling mengisi antar satu dengan lainnya. (fgr)

×
Berita Terbaru Update