Notification

×

Iklan

Iklan

Berkunjung ke Sekolah Perempuan Pelangi di Desa Sukadana, Hj. Niken Berikan Apresiasi

Tuesday, March 23, 2021 | March 23, 2021 WIB Last Updated 2021-04-01T18:30:56Z


 

Lombok Utara, Selaparangnews.com - Sekolah perempuan "Pelangi" yang ada di Dusun Lokoq Buaq, Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara telah berhasil membuktikan kiprahnya mengubah perempuan-perempuan Desa menjadi lebih berdaya.


Peran perempuan yang selama ini dikenal akrab dengan isu-isu domestik rumah tangga, tapi melalui sekolah perempuan ini, diarahkan untuk bisa lebih berperan dalam dalam membangun ketahanan keluarga, terutama dalam isu gender dan juga pembangunan.


"Dalam hal literasi, Sekolah Perempuan berhasil membuktikan kiprahnya mengubah perempuan Desa Sukadana menjadi sosok dalam keluarga yang saling berbagi peran dengan kepala rumah tangga dan bersama sama membangun keluarga," ujar Ketua TP. PKK Provinsi NTB, Hj Niken Saptarini Widyawati, ketika berkunjung pada Senin kemarin, 22 Maret 2021.


Menurutnya, sudah saatnya perempuan memiliki peran yang lebih nyata dalam proses pembangunan keluarga. Dia juga mendorong untuk terlibat aktif dan berpartisipasi dalam pembangunan, serta mampu bersaing mengisi peluang-peluang pengembangan diri sekaligus upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.


Hal senada juga disampaikan Sara'iah, Ketua Sekolah Perempuan Pelangi. Dia mengatakan bahwa kaum perempuan harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang banyak hal, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi termasuk hak-hak perempuan dalam berbagai aspek mulai dari keluarga sampai negara.


"Ini penting untuk menjamin hak-hak dan perlindungan terhadap perempuan," ujarnya.


Selama tahun 2020, lanjutnya, Dia sudah mengadvokasi 26 kasus, tiga di antaranya adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga. Sementara kasus lainnya adalah kasus pernikahan anak dan pelecehan seksual. "12 kasus selesai," imbuhnya.


Sekolah Perempuan itu, kata dia, mengedukasi perempuan Sukadana agar mengetahui haknya sebagai perempuan apabila terjadi pernikahan anak yang kerap dilegalkan oleh adat.


Tidak hanya itu, kurikulum pembelajaran yang diterapkan di Sekolah Perempuan Pelangi, lanjut Sara'iah, disesuaikan dengan kebutuhan perempuan, sehingga pola belajarnya pun dapat berpindah dari rumah ke rumah. Hal itu memungkinkan literasi tentang banyak hal dilakukan agar keterlibatan perempuan dalam kebijakan pembangunan desa juga diperhitungkan.


"Sejak 2014, Sekolah Perempuan Pelangi telah banyak pula menyumbang progres pembangunan desa Sukadana dari status tertinggal menjadi berkembang pada 2020, ungkapnya.

Saat ini, sekolah perempuan telah ada di 33 Dusun dengan peserta didik perempuan warga dusun yang mulai beragam usia. Selain itu, sejak tiga bulan terakhir media pembelajaran yang digunakan menggunakan media radio komunitas yang mengudara hingga Bayan dan sekitarnya.


Ririn Hayudiani dari Lembaga Pengembangan Sumber Daya Mitra yang membantu proses belajar peserta didik Sekolah Perempuan Pelangi, pada kesempatan tersebut mengapresiasi perkembangan perempuan Sukadana terutama dalam isu gender dan pelibatan perempuan dalam pembangunan.


"Saya berharap sekolah perempuan ini bisa direplikasi dibanyak tempat lagi. Selain di KLU, di Lotim ada sekolah perempuan Tangguh di Desa Montong Betok", pungkas Ririn.


Kunjungan Ketua TP PKK Provinsi NTB ini didampingi oleh Ketua TP PKK KLU dan Kadis DP3AP3KB Provinsi NTB. (SN)

×
Berita Terbaru Update