Notification

×

Iklan

Iklan

Meski Berat Hati, Warga Yang Meninggal di Suela Diterima Keluarga Sebagai Musibah

Friday, March 19, 2021 | March 19, 2021 WIB Last Updated 2021-03-29T19:35:10Z


 


Lombok Timur, selaparangnews.com - Warga Dusun Cempaka, Desa Suela, Kecamatan Suela inisial AM yang ditemukan meninggal dunia pada Kamis, 18 Maret 2021 pagi kemarin, di dalam parit oleh anak dan rekannya, telah diterima oleh keluarganya meskipun dengan sedikit berat hati.


Pasalnya, istri korban, Karini sempat  mengaku bahwa dirinya tidak terima dengan kematian suaminya itu. Dia minta supaya kepolisian menyelidikinya sampai tuntas, karena menurutnya, kematian suaminya itu tidak wajar.


"Saya tidak ridha kalau suami saya dibunuh, harus dicari teman-temannya, karena katanya didia pergi bonceng tiga malam itu, harus ditanya teman-temannya itu," ucapnya dengan bahasa setempat sambil sesenggukan menangis. Jum'at, 19/03/2021.


Akan tetapi, Kapolsek Kecamatan Suela, melalui Kepala Unit Reskrim, AIPDA Suranto S.H, mengungkapkan bahwa kejadian nahas tersebut sudah diterima oleh pihak keluarga korban dengan beberapa pertimbangaan.


Dan untuk sementara, kata dia, penyebab kematian korban diduga merupakan akibat dari kecelakaan tunggal (Laka Tunggal).


"Pihak keluarga sudah menerima dengan menandatangani surat pernyataan, dan sekarang korban sudah dimakamkan," ujarnya saat dikonfirmasi melalui Whatsapp.


Terhadap adanya kejanggalan yang masih di rasakan pihak keluarga, lanjutnya, pihaknya akan terus melalukan penyelidikan.


"Mengenai kejanggalan pihak keluarga, kita akan menyelidikinya," tuturnya.


Keterangan Polsek Suela itu dibenarkan Holdiah, kakak perempuan korban. Katanya, kematian saudaranya itu memang sudah diterima. Namun dirinya tidak tahu siapa yang menandatangani surat pernyataan tersebut.


"Ya mau gimana lagi, soalnya kita yang perempuan, walaupun keras berharap agar diautopsi, bersama istrinya, tapi saudara-saudara kita yang laki sudah menerima, karena kondisi fisik korban sudah membengkak," tuturnya saat dikonfirmasi pasca acara pemakaman.


Hiloldiah menceritakan malam kejadian sebelum adiknya itu ditemukan tewas di dalam parit yang ada di Desa Sapit. Katanya,  malam itu seorang laki-laki yang tidak dikenal memintanya untuk mencari adiknya. Dia mengaku bahwa dirinya memang sering  mendengar orang berkata seperti itu pada dirinya, dan tiap kali dicari, dia selalu  bertemu dengan saudaranya itu di jalan.


Karena itulah, pada saat orang yang tidak dikenal itu memintanya untuk mencari saudaranya, Holdiah mengaku tidak terlalu menghiraukannya.


"Tadi malam sebelum saya solat magrib ada orang yang tidak saya kenal meminta saya untuk mencari dia (korban), kata orang itu, jangan sampai saya tidak mencari dia malam ini karena sandalnya ditemukan berdarah,  kata orang itu padaku sambil berlalu menggunakan sepeda motor," ujar Holdiah bercerita.


Dan berdasarkan keterangan istrinya, kata Holdiah, baru kali ini AM menelepon istrinya, meminta  supaya dijemput oleh anaknya. "Kata istrinya tumben dia menelepon dengan minta tolong untuk dijemput," pungkasnya. (Izi)

×
Berita Terbaru Update