Notification

×

Iklan

Iklan

Kriteria Anugerah Sempurna

Friday, April 9, 2021 | April 09, 2021 WIB Last Updated 2021-04-09T07:25:05Z

Oleh: Ustadz Achmad Yani*

 

Opini - مَتَى رَزَقَكَ الطَّاعَةَ وَالغِنَى بِهِ عَنْهَا فَاعْلَمْ أنّه قَدْ اَسْبَغَ عليك نِعَمَه ظاهرةً وباطنًا

"Apabila ketaatan dan rasa cukup telah dianugerahkan kepadamu, maka ketahuilah, bahwa Allah SWT telah menganugerahkan secara sempurna nikmat-nikmatNya untukmu secara zhahir dan batin."


Demikian bunyi Hikmah yang ke 84 dalam kitab legendaris al Hikam, buah tangan Syeikh Ibnu Ata'illah al Iskandari.


Syeikh al-Syarqawi mewartakan hikmah ini dengan lugas, Manakala Allah SWT menganugerahkan ketaatan berupa --kemampuan untuk --melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya secara zhahir (dalam tataran ibadah yang melibatkan anggota badan seperti shalat, dzikir dll.), kemudian dianugerahi pula rasa cukup kepadaNya tanpa ada ketergantungan (embel-embel) pada ketaatan tersebut untuk mencapai tujuanmu, malahan sandaran hatimu (hanya) kepada Tuhan dan tidak ada yang tampak selain Dia.


Maka ketahuilah, bahwa Allah SWT telah melimpahkan anugerah nikmat-nikmatNya yang sempurna untukmu secara zhahir, yaitu ketundukan. Sementara ma'rifatillah adalah anugerah batin (nurani-pent.) yang mengharuskanmu tidak menyadari dan sama sekali tidak memperhatikan tentang ketaatan itu sendiri.


Syekh Ibnu 'Ajibah juga menguraikan hikmah ini sebagaimana yang termaktub dalam kitab beliau, iqazh al-himam. Maksud dari nikmat zhahir yaitu; memperindah fisik (tubuh) dengan menunaikan syariat-syariat agama, rasa cukup dan sehat serta mengendalikan diri untuk tidak melanggar perintahNya. Sementara nikmat batin adalah pancaran Ilham, memperoleh hidayah dan ma'rifah, juga memperoleh keselamatan dari berbagai perselisihan yang ditetapkan.


Selain itu, hakikat dari nikmat bisa dimaknai sebagai anugerah yang tidak membuat seseorang khawatir ketika ada pada dirinya dan tidak ada penyesalan bila suatu waktu hilang darinya. Juga, terbebas dari segala ancaman dan mampu menjadi perantara untuk menyampaikan pada tujuan.


Lalu pesannya apa? Sangat boleh jadi, "Sebaik-baiknya anugerah adalah memperlakukan anugerah sebaik-baiknya."


*Lurah Pondok Pesantren Luhur Baitul Hikmah Kepenjen-Malang

×
Berita Terbaru Update