Notification

×

Iklan

Iklan

NTB Termasuk Provinsi Yang Diminta Waspada Siklon Tropis Seroja

Thursday, April 8, 2021 | April 08, 2021 WIB Last Updated 2021-04-08T11:56:19Z


Jakarta, Selaparangnews.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Kamis, 8 April 2021. 


Dikutip dari Laman BNPB bahwa berdasarkan pantauan BMKG, intensitas Siklon Tropis mengalami peningkatan  dalam 24 jam ke depan yang berdampak pada tingginya curah hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang di empat Provinsi yakni Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan NTB (Nusa Tenggara Barat). 


Informasi yang berasal dari Dr. Raditya Jati, selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB itu juga menjelaskan, selain hujan lebat, gelombang setinggi 2.5 - 4.0 meter berpeluang terjadi di Perairan selatan Jawa, Samudra Hindia selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur (NTT). 


Kemudian tinggi Gelombang 4.0 - 6.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa


Berdasarkan analisa BMKG pada Kamis, 8 April 2021, pukul 07.00 WIB, posisi Siklon Tropis Seroja telah berada di Samudera Hindia sebelah selatan Bali atau 16.3 LS, 112.6 BT, atau sekitar 890 kilometer sebelah selatan-barat daya Denpasar.


Apabila dilihat dari perkembangan arah geraknya, siklon tropis ini cenderung bergerak menuju ke barat-barat daya dengan kecepatan 16 knots atau 29 kilometer per jam menjauhi wilayah Indonesia.


Adapun kekuatannya terpantau 40 knots atau 75 kilometer per jam dengan tekanan 995 hPa.


Selanjutnya, menurut prediksi BMKG dalam kurun waktu 24 jam atau pada Jumat (9/4) pukul 07.00 WIB, posisi Siklon Tropis Seroja akan berada di Samudera Hindia sebelah selatan Bali atau 18.7 LS dan 110.4 BT, atau sekitar 1.120 kilometer sebelah selatan barat daya Denpasar dan dipastikan menjauhi wilayah Indonesia.


Adapun kekuatannya diperkirakan akan mencapai 55 knots atau mencapai 100 kilometer per jam dengan tekanan 982 hPa.


Melihat adanya hasil analisa dan prakiraan cuaca ekstrem dari BMKG tersebut, maka pemangku kebijakan di daerah diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan mengambil tindakan yang dianggap perlu guna mitigasi dan pengurangan risiko bencana untuk ke depannya.


Selain itu, masyarakat juga diminta waspada dan dapat mengantisipasi segala sesuatu dalam kaitan potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca tersebut.


Dalam hal ini, masyarakat diharapkan selalu memantau perkembangan data dan informasi prakiraan cuaca dari BMKG dan mengikuti segala arahan dari pihak berwajib. (SN) 

×
Berita Terbaru Update