Notification

×

Iklan

Iklan

Masalah Sampah di Kecamatan Pringgabaya Disorot, Begini Kata Camat dan Dinas

Sunday, June 27, 2021 | June 27, 2021 WIB Last Updated 2021-06-27T04:16:49Z

Tumpukan sampah yang ada di bantaran sungai atau di bawah jembatan penghubung desa Pohgading dan Batuyang

 

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Persoalan sampah memang masih menjadi pekerjaan rumah di Kabupaten Lombok Timur. Pasalnya, tumpukan sampah masih banyak ditemukan di tempat yang tidak seharusnya, seperti di pinggir-pinggir jalan, bahkan pinggir sungai.


Belum lama ini, salah satu warga Desa Pohgading, Kecamatan Pringgabaya, Asrul Hidayat angkat bicara melalui medsos terkait sampah yang sudah lama menumpuk di  bawah jembatan penghubung antara Desa Pohgading dengan Desa Batuyang.


Melalui akun Facebooknya, Asrul Hidayat menyesalkan masih adanya tumpukan sampah di sana. "Di saat Pemprov NTB menggaungkan Program NTB Zero Waste tapi kesadaran akan sampah begitu minim, jangankan memilah sampah, minimal membuang sampah pada tempatnya saja sudah sangat baik," tulisnya belum lama ini. Minggu, 27/06/2021.


Ia menyebutkan bahwa tumpukan sampah yang ia bicarakan itu ada di sungai perbatasan antara Desa Pohgading dan Desa Batuyang, Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.


"Pemerintah Desa apa kabar? Sudahkah ini menjadi prioritas? Jangan hanya prioritaskan uang yang masuk ke kantong dari hasil tambang pasir besi tapi hal seperti ini terabaikan," lanjutnya.


Menurutnya, sosialisasi akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya mungkin hanya akan terucap dari sekedar ajakan. Karena dalam prakteknya masyarakat bingung kemana harus membuang.


"Sejauh ini wilayah yang begitu luas dan padat penduduk tak memiliki minimal Tempat Pembuangan Sementara (TPS) atau jangan TPS setidaknya menempatkan tempat pembuangan di berbagai titik saja itupun tak ada," keluhnya.


Ia juga mengaitkan soal sampah itu dengan perhelatan Pilkades yang akan digelar di Desa Pohgading. Ia berharap, soal sampah itu masuk sebagai prioritas dalam program kerja masing-masing calon.


"Entah siapapun yang akan menang," tandasnya, seraya mengajak masyarakat untuk mengembalikan fungsi sungai yang sesungguhnya, karena menurutnya bencana bisa datang sewaktu-waktu karena hal seperti itu.


Ia juga meminta supaya persoalan itu diteruskan ke Dinas terkait melalui NTB Care agar untuk bisa menyelesaikan masalah ini.


Sebenarnya, berdasarkan pantauan wartawan Media ini, ada sejumlah titik tempat sampah menumpuk di Kecamatan Pringgabaya. Tidak hanya di bantaran sungai Pohgading-Batuyang, tetapi juga di bantaran sungai Pohgading-Apitaik. Juga di pinggir jalan wisata menuju pantai Ketapang dan Pantai Kerakat juga ada tumpukan sampah.


Menanggapi keluhan warga itu, Camat Pringgabaya, Nasihun mengatakan bahwa Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Timur sudah turun ke Desa Pohgading untuk koordinasi dengan pemerintah Desa tentang masalah sampah itu.


"Dinas LHK kemarin sudah turun koordinasi dengan Pemerintah Desa Pohgading terkait masalah sampah ini," balasnya via Whatsapp.


Desa, kata Nasihun, sudah punya anggaran untuk penanganan sampah dan rata-rata sudah punya kendaraan angkutan sampah. Tetapi yang menjadi persoalan ialah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) belum ada, sehingga penanganannya belum maksimal.


"Mungkin saudara bisa memberikan solusi atau saran agar masalah sampah ini bisa ditangani dengan baik," pungkasnya.


Sementara Zaedar Rohman, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lombok Timur saat dikonfirmasi mengatakan bahwa keresahan masyarakat terkait sampah itu artinya  mereka sudah sadar akan dampak sampah. Ia berharap, keresahan tersebut juga diikuti oleh perubahan perilaku.


Dia mengakui bahwa beberapa kali armada DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Lombok turun melakukan pembersihan, bahkan katanya, secara khusus dirinya  juga sudah mengkomunikasikan masalah sampah itu dengan pemerintah setempat.


Saat ditanya apakah soal sampah itu ada kecamatan dan pemerintah Desa, Zaedar mengatakan bahwa itu adalah tanggung jawab semua pihak yang terkait.


"Masalah sampah bukan hanya tanggung jawab Pemerintah, Penting kesadaran dan perilaku hidup bersih dan sehat dari semua lapisan masyarakat," tambahnya.


Untuk mengatasi hal itu, Zaedar Rohman mengatakan bahwa perlu adanya pendampingan serius, membentuk bank-bank sampah, mengedukasi masyarakat untuk olah dan pilah sampah dari rumah.


"Sebab sampah itu akan jadi musibah kalau tidak ditangani, tapi juga jadi berkah jika dikelola dengan bagus, baik sampah organik maupun  anorganik," paparnya sembari berjanji akan mengupayakan untuk menangani sampah dari sumbernya, yaitu rumah tangga.


Ia mengaku bahwa saat ini pihaknya sedang gencar melakukan sosialisasi ke Desa-Desa terkait persoalan sampah tersebut, meskipun belum semuanya.


"Kita sangat respon, terutama sekali kalau Desa yang meminta, bisa atas nama kelompok pemuda, PKK atau yg lainnya," ucapnya sembari menyebutkan sejumlah Desa yang pernah dikunjungi untuk sosialisasi terkait penanganan sampah. (Yns)

×
Berita Terbaru Update