Notification

×

Iklan

Iklan

Pengamat Sarankan PT. Energi Selaparang Dimerger, Begini Kata Kabag Ekonomi Lotim

Friday, September 10, 2021 | September 10, 2021 WIB Last Updated 2021-09-10T04:52:01Z

Ilustrasi PT. Energi Selaparang

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Eksistensi PT. Energi Selaparang sebagai salah satu BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) di Lombok Timur terus mendapatkan sorotan dari masyarakat. 


Di tengah situasi keuangannya yang terus melemah, PT. Energi Selaparang semakin sulit diharapkan untuk menjadi penyumbang PAD besar bagi daerah.


Karena itu, salah satu pengamat ekonomi Lombok Timur, Suriadi, ME., menyarankan supaya BUMD tersebut dimerger daripada dibubarkan atau diberikan suntikan dana. 


Pasalnya menurut Suriadi, BUMD itu yang seharusnya menjadi pioneer untuk peningkatan PAD, justru menjadi beban Daerah. 


"Alih-alih jadi penyumbang PAD bagi daerah, ini malah menjadi beban, apalagi saat ini beban hutangnya sudah mencapai Rp. 1 Miliar lebih," ujarnya. Jum'at, 10/09/2021.

 

Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama Lombok Timur ini menyarankan supaya Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur serius melakukan pembenahan di tubuh PT. ES. 


“Pemda harus serius menyikapi hal ini, harus secepatnya direspon," tegasnya. 


Apa sebab, kata Suriadi melanjutkan, karena jika beban hutang sudah sedemikian banyak, seharusnya pemegang saham mengambil alih dan melakukan trobosan ekstrim untuk menyelamatkan BUMD ini. 


Menurutnya, bisa saja Pemerintah membubarkannya. Tapi, tukas Suriadi, itu justru akan menjadi preseden buruk bagi pemegang saham. Karena itu, Ia menyarankan supaya dimerger saja. 


“Kalau hutang sudah sedemikian banyak, siapa yang akan melunasinya,?" ketus dia. 


Lebih-lebih, lanjutnya, di tengah kondisi keuangan daerah yang mengalami defisit dan PAD yang masih loyo. 


"Kita tahu bahwa keuangan daerah kita sedang tidak baik-baik saja. Jika Pemda mau melakukan upaya perbaikan, bagusnya dimerger, misalnya PD Agro dengan PT Selaparang Energi, ini sebagai langkah menyelamatkan BUMD kita," ujarnya.


Setelah dimerger, lanjut mantan Aktivis PMII Lombok Timur ini, Pemerintah Daerah diharapkan melakukan perubahan model bisnis dan manajerialnya. (core bisnis dan pengelolaan -red). 


Dalam hemat dia, PT. ES saat ini seperti kendaraan kelebihan muatan. Untuk membantunya tetap berjalan maka solusinya ialah dengan mengurangi penumpang agar lebih rasional. 


Ia menyadari bahwa mengelola suatu usaha itu memang gampang-gampang susah. Namun menurutnya, yang dihadapi PT. ES saat ini ialah lebih besarnya operasional daripada hasil produksi. 


"Inilah yang saya maksud perubahan managerial," tandasnya seraya mengatakan, jika ada tambahan karyawan maka perusahaan juga harus meningkatkan skala produksinya. “Man Power Plannya juga harus jelas," pungkasnya. 


Menanggapi saran tersebut, Kepala Bagian Ekonomi Lombok Timur, H.M. Safwan mengatakan bahwa pihaknya akan melihat perkembangannya hingga akhir tahun 2021 ini. 


Pasalnya, kata dia, saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur tengah berupaya melakukan penyehatan terhadap BUMD tersebut.


"Terkait Merger atau peleburan, akan dilakukan kajian lebih lanjut," singkatnya sembari membenarkan bahwa beban hutang PT. ES saat ini kurang lebih sekitar Rp. 1 Miliar lebih. (Yns) 


×
Berita Terbaru Update