Notification

×

Iklan

Iklan

KONSEPSI dan PATTIRO Susun Rencana Kerja Pembangunan Berketahanan Iklim di Lombok Timur

Wednesday, August 31, 2022 | August 31, 2022 WIB Last Updated 2022-08-31T10:39:24Z

Dari Kiri: Assairul Kabir (Kabid PSDA dan TTG Dinas PMD Lombok Timur), Dr. Moh. Taqiuddin (Direktur KONSEPSI), Ridwan (Kabid PSDA BAPPEDA Lombok Timur) 

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Konsorsium Untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi (KONSEPSI) bersama Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) melalui Program Voice for Inclusiveness Climate Resilience Actions (VICRA) mengadakan diskusi serial penyusunan rencana kerja Pembangunan Berketahanan Iklim di Kabupaten Lombok Timur pada Senin, 29 Agustus 2022, di Aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Lombok Timur. 

Kegiatan Diskusi Serial yang dibuka Ridwan, SE., M. Si, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (PSDA) BAPPEDA Lotim itu dihadiri anggota kelompok kerja (Pokja) Pembangunan Berketahanan Iklim lingkup Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti BAPPEDA, BPBD, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup, PUPR, DP3AKB, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa serta akademisi dari Universitas Gunung Rinjani.

Dalam Sambutannya, Ridwan mengatakan bahwa diskusi itu dilakukan dalam rangka memperkuat suara dan aksi masyarakat sipil termasuk kelompok rentan dalam perubahan iklim.

Kegiatan ini, kata dia, melibatkan perwakilan peserta dari berbagai instansi di level Pemerintah Kabupaten Lombok Timur. Adapun fokus yang akan digarap dalam diskusi serial tersebut ialah penyusunan rencana kerja Pembangunan Berketahanan Iklim yang ada di masing-masing OPD. 

"Dalam pertemuan ini, kita akan menyusun rencana kerja yang berkaitan dengan pembangunan berketahanan iklim yang ada di masing-masing OPD," ucapnya. 

Apa yang telah dilaksanakan oleh KONSEPI bersama PATTIRO ini, lanjut Ridwan, diharapkan dapat mewujudkan pembangunan yang berketahanan iklim di Kabupaten Lombok Timur. 



Sementara itu, Direktur KONSEPSI NTB, Dr. Moh. Taqiuddin menjelaskan bahwa pembangunan rendah karbon sebagai transformasi dari emisi gas rumah kaca dan ketahanan iklim sebagai transformasi adaptasi perubahan iklim (API) sudah dituangkan BAPPENAS ke dalam satu paket kebijakan.

Saat ini, kata dia, BAPPENAS tengah menyiapkan Kerangka kebijakan  yang mengarusutamakan pertumbuhan rendah karbon ke dalam proses perencanaan pembangunan. Kerangka kebijakan ini, kata Dr. Taqiuddin, mengambil wawasan pembangunan jangka panjang, 20-30 tahun ke depan. 

"Menurut laporan IPCC, 30 tahun yang akan datang merupakan raport merah bagi kita, emisi gas rumah kaca dan suhu permukaan akan naik, tahun ini suhu terpanas 50 tahun terakhir sejak 1850 naik tiga kali lipat, ini proyeksi. Indonesia sendiri akan naik suhu, permukaan air laut akan naik dan gelombang tinggi," jelasnya. 

Ditambahkan Eva Sujiati selaku program Manager VICRA bahwa berdasarkan visualisasi data iklim tahun 2021, curah hujan dimulai dari bulan Nopember sampai Februari. 

Hal itu, kata dia menunjukkan adanya perubahan pola tanam dengan musim tanam yang  baru dimulai pada bulan Nopember sampai Februari yang biasanya dimulai bulan Oktober sampai Januari.

Oleh karena itu, tandasnya, program  yang sedang dikerjakan tersebut dimaksudkan untuk membangun pemahaman bersama terkait aksi-aksi dalam pembangunan berketahanan iklim, sehingga ada rencana aksi masyarakat yang dapat dituangkan kedalam rencana aksi daerah terkait perubahan tersebut. 

"Ya sekaligus untuk menghasilkan strategi, kebijakan, usulan program dan kegiatan untuk pembangunan berketahanan iklim, khusus di Kabupaten Lombok Timur," pungkasnya. (SN) 

×
Berita Terbaru Update